"Apalagi berdasarkan pengamatan, setiap 7 detik di Indonesia itu membutuhkan setetes darah. Maka PMI terus bergerak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
"Maka masyarakat yang ditanggung BPJS nya apalagi kartu Kerta Waluya, sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah daerah," sambungnya.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERKINI: Yosep Mulai Curigai Yoris dan Danu dalam Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak
Sementara Direktur RSUD Pandega Pangandaran dr. Titi Sutiamah yang juga Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) membenarkan, betapa berharganya setetes darah dari pendonor itu mampu menyelamatkan nyawa seseorang yang membutuhkan.
"Apalagi pasien-pasien yang dirawat di RSUD Pandega. Seperti yang sedang menjalani operasi dia sangat membutuhkan darah. Dan tidak perlu jauh-jauh mencari darah cukup datang ke PMI Pangandaran jadi bisa lebih cepat, karena nyawa itu hitungannya detik," ujar Titi.
Maka dirinya menyarankan agar ada pendonor pengganti dari pihak keluarga pasien yang sedang membutuhkan darah agar kebutuhan darah di Kab Pangandaran tetap tercukupi.***