Wisata Alam Tasikmalaya kalah oleh Jatim, Kemenparekraf: Perlu Kembangkan Sektor Kuliner dan Event

- 18 Maret 2023, 17:58 WIB
Dari kiri: Cheka Virgowansyah (PJ Walikota Tasikmalaya), Dwi Marhen Yono (Direktur Kemenparekraf) dan Dedi Mulyana (Kadisporabud)
Dari kiri: Cheka Virgowansyah (PJ Walikota Tasikmalaya), Dwi Marhen Yono (Direktur Kemenparekraf) dan Dedi Mulyana (Kadisporabud) /Foto langsung diambil oleh Ads/

PRIANGANTIMURNEWS - Tasikmalaya akan memperluas sektor ekonomi kreatif berupa wisata kuliner dan event.

Meski wisata alam Jawa Barat kalah oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun bukan berarti Kota dan Kabupaten Tasikmalaya tidak bisa menghadirkan wisatawan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dwi Marhen Yono, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

 Baca Juga: Wisata Alam Tasikmalaya kalah oleh Jatim, Kemenparekraf: Perlu Kembangkan Sektor Kuliner dan Event

Dalam penyampaiannya di Gedung Creative Center Kota Tasikmalaya pada hari Sabtu, 18 Maret 2023 tepatnya pukul 10:00 WIB dalam agenda 'Sharing Session'.

Bersamaan dengan hadirnya Dr. Cheka Virgowansyah, PJ. Walikota Tasikmalaya dan Dedi Mulyana, Ketua Dinas Pemuda, Olahraga dan Budaya Kota Tasikmalaya (Kadisporabud).

Bersamaan dengan itu hadir pula istri dari Walikota Tasikmalaya sebelumnya, yakni Rukmini Yusuf.

Dalam acara yang dihadiri pelaku usaha ekonomi kreatif, perwakilan instansi, Dosen Akademik, budayawan, seniman, influencer, media massa dan Kepala Sekolah SMK 1.

 Baca Juga: Tentara Zionis Israel Menyamar dan Bunuh 4 Warga Palestina Salah Satunya Remaja

Marhen menyampaikan bahwa ditahun ini akan ada 1,4 miliar pergerakan wisatawan di seluruh nusantara.

Jawa Barat (Jabar) sendiri dalam pemetaan Kemenparekraf menargetkan 218,4 juta perjalanan tahun ini.

Angka tersebut berada di urutan ketiga setelah Jawa Tengah (Jateng) yang mematok 237,4 Juta perjalanan dan Jawa Timur yang mematok 238,8 Juta Perjalanan.

Jabar berada di urutan ketiga dan kalao oleh Jateng dan Jatim umumnya karena kedua daerah itu didukung oleh wisata alam.

 Baca Juga: Teman Panji Akhirnya Ketemu! Ketiban Motor Tidak Bisa Bergerak Karena Patah Tulang?

Tasik mengambil beberapa persen dari angka Jabar, meski tidak memiliki wisata alam sebaik wilayah lain itu bukan permasalahan utama menurut Marhen.

Marhen menambahkan, kekurangan tersebut bisa ditutupi dengan wisata kuliner dan event yang menjadi ciri khas Kota Tasikmalaya.

"Perlu kolaborasi semua pihak disini, 32 persen warga berwisata saat ini menurut survei ingin melihat budaya daerah," ujar Marhen.

"Kemudian bukan wisata alam lagi saat ini, tetapi wisatawan kuliner, dan kemudian event bertajuk budaya," lanjutnya.

 Baca Juga: Erick Thohir Kaget! Di Restoran Rwanda Afrika Ada Menu Terong Balado dan Sambal Goreng Tempe!

"Jadi ketika Tasik Ndak ada wisata menonjol Ndak masalah." sambungnya.

Saat ini Kemenparekraf tengah melakukan pemerataan wisatawan mancanegara dan nusantara, agar perputaran uang mengalir ke setiap daerah.

Serta tengah meningkatkan pergerakan wisata dimana Indonesia angka pergerakannya hanya capai 3,6 persen.

Tetangga Malaysia dan Singapura bahkan capai 5 persen, sementara terbesar adalah Australia dengan angka 17 persen.

 Baca Juga: Sanksi untuk Kepala Bappeda Kota Tasikmalaya, Pj Wali Kota Cheka Sebut Masih Menunggu Proses Hukum

Sementara itu pergerakan wisatawan di Indonesia masih fokus berputar di wilayah Yogyakarta, Bali, Jakarta dan Bandung.

Terutama di Bandung, salah satunya wisata fashion cukup meledak. Padahal yang dijual rata-rata produk pengrajin dari Tasikmalaya.

"Banyak yang belanja di Bandung, tapi sebenarnya banyak produk Tasikmalaya," ujar Marhen.

Hal tersebut yang menjadi dasar dari pembangunan dan penataan baru-baru ini di Tasikmalaya, yang merupakan pusat dari Priangan Timur.

 Baca Juga: Dihantam Angin Puting Beliung, 10 Rumah di Sariwangi Tasikmalaya Rusak, Domba Mati Juga Mati

Dalam survei, target pengeluaran Rata-rata Indonesia adalah 2 juta per bulan di tahun 2021.

Jadi pemerintah, para pengusaha ekonomi kreatif, dan masyarakat perlu bekerja sama memikirkan berapa target dan pengeluaran wisatawan tasih tahun ini.

"Harus menjadi satu tujuan untuk mewujudkan semua komponen, pemerintah aparat dan masyarakat untuk mewujudkan pariwisata yg baik," lanjutnya

Namun bukan berarti harus memaksa capaian diatas kemampuan Kota Tasikmalaya, misalkan ketika mampu 10 ribu jangan memaksa harus 20 ribu wisatawan.

 Baca Juga: Jelang Ramadhan, Satpol PP Kota Tasikmalaya Siap Berantas Minuman Keras

Pengembangan wisata event dengan mengangkat budaya lokal, ciri khas daerah dan makanan daerah menjadi salah satu tujuan para wisatawan pula.

Terutama para wisatawan mancanegara, yang didominasi oleh Malaysia, Timor Leste, Singapura, Australia dan India.

Mereka sangat tertarik dengan kebudayaan lokal dan makanan khas, disamping wisata alam.

Sementara orang-orang Kota besar mereka lebih senang mengunjungi pedesaan dan penginapan alam.

 Baca Juga: Lagi, Melonguane Diguncang Gempa Bumi dengan Kekuatan 5,1 Magnitudo

"Rata-rata orang kota senang ke desa, menghirup udara segar dan stay disana," sambungnya.

Event-event pagelaran budaya, dan lomba yang menunjukkan serta mempromosikan kebudayaan Tasikmalaya pun perlu diperbanyak.

"Contoh, mengadakan lomba kreatif Vidio, atau perlombaan lain. Terutama Vidio kreatif, di up secara serempak akan menampilkan hasil yg masive" ujarnya

Cheka menyampaikan ada sekitar 6.103 UMKM di Tasikmalaya, mereka akan berkembang jika terus melakukan inisiasi perkawinan ekonomi dan bertukar ide dengan wilayah lain.

 Baca Juga: Dekat Dengan Persib Bandung dan Akan Pindah Klub!? Inilah Pengakuan Agen Ramadhan Sananta

Kendati demikian, beberapa permasalahan pun muncul dari penanya. Seperti sulitnya transportasi ke wilayah Tasikmalaya.

Salah satunya terkait Bandara Tasikmalaya yang masih belum kembali saat ini, menghambat perjalanan dari pengunjung luar negeri.

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SMK 1 Tasikmalaya, yang akan mengadakan event sharing internasional.

Mendatangkan pemateri dari Jepang dan luar negeri lainnya.

Mereka harus mengurus permasalahan perjalanan yang tak instant karena bandara Kota Tasikmalaya belum beroperasi kembali.***

 

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Agenda langsung 'Sharing Session' di Gedung Creative Center


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x