Kuasa hukum Yoris juga memberi pernyataan bahwa kliennya pernah didatangi oleh seseorang dengan bodyguard. Seseorang tersebut memberitahu Yoris bahwa Yosep memiliki utang dengan bukti surat perjanjian.
Tapi dari sini publik menyimpulkan bahwa Yosep memang kesulitan dari segi ekonomi sejak disingkirkan dari Yayasan, sehingga dugaanya Yosep berani membunuh Bu Tuti dan Amel karena sakit hati.
Ada fakta menarik dari keluarga Yoris, yaitu pada saat pendirian Yayasan, Bu Tuti awalnya tidak setuju dengan keputusan tersebut. Namun saat Yayasan berkembang Bu Tuti menginginkan agar Bu Mimin tidak terlibat dalam kepengurusan Yayasan. Hal itu selalu menjadi celah percekcokan antara Bu Tuti dan Yosep. Yosep selalu membela Bu Mimin karena Bu Mimin yang turut berkontribusi saat berdirinya Yayasan.
Saat pembunuhan, Yoris posisinya menjabat sebagai Ketua Yayasan. Kemudian setelah pembunuhan terjadi, Yosep tiba-tiba menjadi Ketua Yayasan seakan-akan Yoris diusir.
Yoris sempat mengaku dirinya mencari usaha lain dan tidak akan kembali mengurus Yayasan. Namun setelah Yosep ditetapkan sebagai tersangka, Yoris kembali mengurus Yayasan.
Dari keterangan Bu Mimin, Yoris adalah orang yang mengambil keuntungan dari kasus pembunuhan Ibu dan anaknya yang sudah berjalan dua tahun. Bu Mimin tahu Yoris sudah beberapa kali mencairkan Dana Bantuan dari pemerintah untuk Yayasan.
Kali ini ketika polisi menemukan siswa fiktif, Yoris mengaku dirinya tidak terlibat dengan hal itu. Bahkan ia dengan percaya diri bahwa semua sudah diaudit. Yoris juga sudah memenuhi panggilan dari Dinas Pendidikan setempat untuk memberikan klarifikasi atas penemuan polisi di Yayasannya.***