Dampak Negatif Konsumsi Telur Berlebih, Walau Memiliki Beragam Vitamin Serta Mineral

15 Maret 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi telur ayam/akan berdampak negatif bila dikonsumsi secara berlebih/ /freepik/

PRIANGANTIMURNEWS - Telur ayam, sebagai sumber protein hewani yang sangat umum, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari diet global.

Telur, yang merupakan hasil reproduksi ayam betina, biasanya disiapkan dengan cara digoreng, direbus, atau dimasak dalam variasi lainnya sebelum dikonsumsi.

Kandungan gizi yang terdapat dalam telur ayam mencakup protein, lemak sehat, serta beragam vitamin serta mineral semisal vitamin B12, vitamin D, selenium, juga kolin.

Baca Juga: Cara Berhenti Merokok! Tekad dan Komitmen, Nutrisi Baik Pola Makan Seimbang Jadi Pendukungnya

Selain itu, telur juga mengandung asam amino esensial yang vital bagi kesehatan tubuh manusia.

Jenis telur ini bisa diolah menjadi berbagai sajian dalam sebuah hidangan, mulai dari telur dadar, omelet, hingga telur rebus, dan bahkan digunakan sebagai bahan dasar pada pembuatan kue ataupun roti.

Meskipun memiliki kandungan kolesterol, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah sedang tidak akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular untuk sebagian besar orang dewasa sehat.

Kebanyakan mengkonsumsi telur bisa memiliki dampak negatif pada kesehatan, dengan sejumlah risiko dari efek samping yang mungkin timbul:

Baca Juga: Menjaga Pola Makan Selama Puasa Ramadhan, Simak Apa Kata Pakar Gizi!

- Menaiknya Kolesterol: Konsumsi lebih dari 6 butir telur dalam satu minggu akan sebabkan meningkatnya kadar kolesterol.

Telur juga mengandung 185 mg kolesterol setiap butirnya, dan menjaga asupan kolesterol di bawah 200 mg tiap hari adalah penting untuk mencegah risiko penyakit jantung.

- Potensi Risiko Diabetes: Lemak dalam telur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes, terutama pada wanita.

Studi menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi telur setiap hari memiliki risiko 55 persen lebih tinggi untuk alami diabetes tipe 2, sementara wanita memiliki risiko 77 persen lebih tinggi daripada pria.

- Telur, walaupun tidak secara langsung menjadi pemicu jerawat, namun dapat memperparah kondisi jerawat bagi sebagian orang.

Baca Juga: Daun Kelor Dapat Atasi Stunting dan Anemia, Sebagai Makanan Tambahan Untuk Balita

Konsumsi berbagai makanan yang mengandung telur semisal puding, kue, mayones, nugget, atau makanan beku dapat meningkatkan tingkat peradangan dalam tubuh.

Tingkat peradangan ini kemudian merangsang produksi kelenjar minyak, yang pada gilirannya menyebabkan kulit menjadi berminyak, menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, dan memicu timbulnya jerawat.

- Masalah Kelebihan Berat Badan dapat dipicu oleh konsumsi telur yang tinggi kalorinya. Sebut saja, setiap butir telur mengandung sekitar 75 kalori.

Bayangkan jika Anda mengonsumsi tiga butir telur yang diolah menjadi orak-arik sebagai menu sarapan, itu sudah mencapai 225 kalori.

Jika dikonsumsi secara berlebihan, tingginya jumlah kalori yang terkandung dalam telur dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Selain itu, kandungan lemak yang tinggi dalam telur juga dapat berkontribusi pada masalah penambahan berat badan.

Baca Juga: Ahli Gizi: Durian Tidak Mengandung Kolesterol, Tetap Hati-Hati Buat Kalian Yang Obesitas

- Produksi telur non-organik, peternak sering menggunakan hormon untuk meningkatkan produksi telur.

Sebagai akibatnya, telur tersebut dapat mengandung hormon yang dapat mempengaruhi aktivitas hormonal dalam tubuh manusia jika dikonsumsi.

Ini dapat mengakibatkan fluktuasi hormon yang signifikan, terutama pada wanita.

Untuk mengurangi dampaknya, disarankan untuk mencampur konsumsi protein hewani dengan lebih banyak sayuran dan buah-buahan.

Penting untuk diingat bahwa mengatur pola makan secara seimbang serta berkonsultasi dengan dokter merupakan langkah yang bijak dalam menjaga kesehatan tubuh.***

Editor: Rahmawati Huda

Tags

Terkini

Terpopuler