PRIANGANTIMURNEWS- Sifat perfeksionisme pada anak memang bisa memotivasinya agar mau belajar dan melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin. Namun, jika tidak terkontrol, sifat ini justru bisa mengganggu kesehatan mental dan tumbuh kembang anak, lho.
Orang yang memiliki sifat perfeksionis umumnya selalu berusaha tampil sempurna dan ingin memiliki pencapaian yang paling tinggi. Seorang perfeksionis juga akan menetapkan standar yang terlalu tinggi dan sering mengkritik dirinya atau bahkan orang lain terlalu keras.
Sekilas, menjadi perfeksionis terlihat positif dan bisa menjadi sebuah motivasi, ya? Namun, sikap ini bukan hal yang baik untuk dipelihara, terutama pada anak-anak.
Baca Juga: Efek Samping Vaksin Sputnik V Asal Russia, Ini Bedanya Dengan Vaksin AstraZeneca
Mengenal Berbagai Tipe Sifat Perfeksionis
Pada dasarnya, sifat prefeksionis terbagi menjadi tiga jenis, yaitu perfeksionisme yang terorientasi diri sendiri, orang lain, dan dorongan dari lingkungan sekitar.
Anak yang memiliki sifat perfeksionis terhadap dirinya sendiri cenderung menganggap bahwa dirinya harus menjadi seseorang yang sempurnya. Jadi, ia akan menetapkan strandar yang tinggi untuk dirinya dan sebisa mungkin menghindari kesalahan saat mengerjakan sesuatu.
Sementara itu, anak dengan perfeksionisme yang berorientasi pada orang lain memiliki standar yang tinggi untuk orang-orang di sekelilingnya.
Baca Juga: Wow, Gaji Cristiano Ronaldo di Manchester United, 560.000 Poundsterling atau Rp 11 miliar Per Minggu