Hati-Hati! Penyakit Demam Keong Mengintai, Begini Cara Menularnya

- 23 Februari 2023, 15:33 WIB
Demam Keong yang menyerang 256 orang warga Sulteng/maxmanroe.com
Demam Keong yang menyerang 256 orang warga Sulteng/maxmanroe.com /

PRIANGANTIMURNEWS- Keong adalah salah satu jenis fauna yang tubuhnya lunak dan hidup di perairan. Jenis fauna ini ada yang hidup di laut tetapi ada beberapa jenis yang hidup di darat.

Hewan kecil ini menjadi perbincangan karena dan perhatian pemerintah. Karena sebanyak 256 warga Sulteng terserang penyakit yang kemudian disebut sebagai 'Demam Keong'

Penyakit Demam Keong ini disebabkan oleh cacing parasit yang hidup ditubuh keong air tawar.

Baca Juga: Mobil Ambulans Terbalik Tertabrak Truk, Bawa Bayi Berusia 3 Hari

Cara penularan penyakit demam keong ini terjadi ketika manusia melakukan kontak dengan air yang telah terkontaminasi.

Penularan lewat larva insektisida kemudian menembus kulit lalu menyebar ke organ tubuh melalui pembuluh darah!

Penyakit demam keong ini terbagi ke dalam beberapa stadium. Pada stadium awal orang yang terkontaminasi akan mengalami gatal-gatal karena larva yang menembus kulit.

Baca Juga: Harumkan Indonesia! Pandawagroup Semakin Dikenal Dunia, Ini Dia Buktinya.

Lalu pada stadium kedua tiba pada waktu cacing betina bertelur, gejala yang ditimbulkan adalah demam, diare, disentri sampai penurunan berat badan.

Pada fase menahun, demam ini bisa menyebabkan sirosis (kerusakan) hati dan limpa.
Gejala tersebut diatas bila tidak segera ditangani bisa menyebabkan orang yang terkontaminasi meninggal.

Penyakit demam keong masih sulit untuk ditangani. Hal ini disampaikan oleh Siti Nadia Tarmizi Kepala Biro Komunikasi Kemenkes RI.

Baca Juga: Miris! Mario Pelaku Penganiayaan yang Suka Pamer Harta Ini Ternyata Anak Pejabat di Kanwil Pajak

" Penyakit ini sudah ditanggulangi karena tempat berkebang keong berada di tempat yang sangat kecil seperti dedaunan. " Ujar Siti dalam video yang dilihat priangantimurnews.com di Instagram @narasinewsroom.

Pengobatan pasien juga masih menurut Siti sempat terkendala akibat ketersediaan stok obat.

Namun menurut Siti, pemerintah memastikan bahwa WHO tengah memproses pengiriman obatnya.

Baca Juga: Pasca Gempa Turki-Suriah, Indonesia Tetap Lanjut Bantuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Langkah awal sebagai pencegahan dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati jika melakukan aktivitas di tempat yang mengandung yang berpotensi adanya keong yang sudah terkontaminasi.

Lengkapi dengan alat pelindung jika melakukan aktivas di tempat tersebut. Salah satunya dengan menggunakan sepatu boot atau sarung tangan yang rapat. ***

 



Editor: Muh Romli

Sumber: instagram @narasineswroom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x