PRIANGANTIMURNEWS - Dunia kecantikan kembali dihebohkan dengan kontroversi setelah dua pasien mengeluhkan efek samping yang tidak diinginkan pasca perawatan anti-penuaan dengan injeksi molekul biologis polinukleotida (PN) dari ekstrak DNA sel reproduksi spesies salmon di sebuah klinik kecantikan.
Keluhan yang disampaikan kedua pasien ini menarik perhatian ahli dermatologi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia Cabang Yogyakarta, dr. Nuri Usman, Sp.DV, bulan Juli dan Desember 2023.
Salah satu pasien mengeluh jerawat yang muncul setelah perawatan, sementara pasien lainnya mengalami bercak merah yang melebar di area pipi yang diduga sebagai reaksi alergi.
Menurut dr. Nuri, kedua pasien kemungkinan mendapatkan produk perawatan yang palsu atau ilegal. Meskipun dia sendiri menggunakan perawatan serupa di klinik tempatnya berpraktik, dia belum pernah mengalami efek samping yang tidak diinginkan sebelumnya.
Perawatan anti-penuaan dengan ekstrak DNA salmon diklaim dapat membantu meremajakan kulit dan mencegah penuaan, dan tren ini sedang populer di Asia dan Eropa. Namun, dr. Nuri mengingatkan pentingnya memastikan keaslian produk, terutama mengingat banyaknya oknum yang mengedarkan produk serupa secara ilegal, terutama melalui platform e-commerce dengan harga yang jauh lebih murah dari harga resmi.
Legal Counsel idsMed Indonesia, Hervana Wahyu Prihatmaka, mengakui adanya produk serupa yang beredar ilegal. Dia menyarankan masyarakat untuk memeriksa keotentikan produk dengan memperhatikan hologram pada kemasan, keterangan izin edar, dan adanya stiker kode respons cepat atau QR-Code.
Baca Juga: Minum Air Mineral yang Tepat Berdasarkan Usia! Yuks Simak Takarannya
Marisa Theresia, Head of Aesthetics idsMed Indonesia, menambahkan bahwa produk resmi memiliki hologram pada kemasan dan keterangan izin edar dengan tiga huruf awalan AKL. Masyarakat juga diminta untuk membeli melalui distributor yang sudah terverifikasi untuk memastikan keamanan, mutu, serta manfaat produk.