Ribuan Warga Muhammadiyah Padati GOR Sukapura,Ustadz Iip Syamsul M: Amal Sholeh Senjata Menyelesaikan Masalah

28 Juni 2023, 13:50 WIB
Ustadz H. Iip Syamsul Ma'arif saat menyampaikan kotbah sholat Idul Adha warga Muhammadiyah di GOR Sukalura Kota Tasikmalaya, Rabu 28 Juni 2023. /M. ROMLI/PRIANGANTIMURNEWS/PRMN

PRIANGANTIMURNEWS - Ribuan warga Muhammadiyah Tasikmalaya mengikuti Sholat Idul Adha di GOR Sukapura Kota Tasikmalaya pada Rabu 28Juni 2023.

Sholat Idul Adha yang digelar oleh PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya sedianya akan digelar di Stadion Dadaha. Hanya karena lapang becek, maka dialihlan ke GOR Sukapura Tasikmalaya. 

Tak disangka ternyata ribuan jamaah yang ikut sholat Idul Adha. Sehingga ribuan jamaah Muhammadiyah membeludak keluar gedung karena tidak tertampung di dalam GOR Sukapura. 

Baca Juga: Khidmat! Sholat Idul Adha Warga Muhammadyah di PCM Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya

Dalam khotbahnya, Ustadz H. Iip Syamsul Ma'arif mengatakan masyarakat saat ini banyak tidak mau tahu dengan kewajiban untuk memenuhi hak Allah, yakni beribadah kepada AllaNya.

Allah mewajibkan manusia agar mendirikan sholat. Sholat yang benar-benar bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar, namun pada kenyataannya masih jauh dari tujuan sholat. Yang akhirnya kemunkaran dan kejahatan serta perbuatan dosa merajalela. 

Dikatakan Ustadz Iip Syamsul Ma'arif segala langkah serta tindakan mereka susah "semau gue" berhura-hura, seolah olah hidup di dunia ini tidak ada ujungnya atau abadi.

Baca Juga: 3.000 Warga Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Ikuti Sholat Idul Adha 1444 H!

Ketua PD Muhammadiyah Kota Tasikmalaya menjelaskan orang-orang ini belum mau sadar dan ingat kecuali kalau ada sesuatu yang sudah menimpa dirinya.

Ada kalimat menarik yang diungkapkan oleh Hatim Al Asham. Menurut Hatim ada empat hal yang tidak diketahui nilainya kecuali oleh empat orang.

Pertama ukuran jiwa semangat anak muda tidak akan diketahui oleh orang yang sudah tua. Kedua nikmat kebahagiaan tidak akan diketahui nilai kecuali orang yang terkena musibah.

Baca Juga: Stadion Dadaha Becek, Sholat Idul Adha Warga Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Dipindah ke GOR Sukapura

Ketiga nikmat kesehatan tidak akan diketahui nilainya kecuali oleh orang yang sedang sakit. Dan keempat nilai kehidupan tidak akan dirasakan kecuali oleh orang yang menjelang ajal.

Selanjutnya dikatakan Ustad Iip bahwa lingkungan sangat memengaruhi pembentukan karakter dan perilaku manusia. Lingkungan yang buruk bisa menjadikan orang baik menjadi buruk.

Seperti virus komputer yang bisa membuat program jadi eror dan rusak. Maka harus meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan.

Tidak hanya itu, kita juga harus menyiapkan mental dan iman yang kuat, terlebih untuk membentengi anak istri dan keluarga kita. Karena dalam kurun waktu satu tahun ini kita akan menghadapi serangan virus kehidupan yang sangat hebat.

Baca Juga: Warga Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Wajib Tahu! Ini Masjid yang Digunakan Sholat Idul Adha 1444 H

Tahun politik yang identik dengan pencitraan, ditambah kebijakan penguasa yang tidak berpihak pada rakyat, ketidakadilan seolah-olah malah menjadi tren dan kebutuhan hidup.

Pengadilan bukan tempat untuk menegakkan keadilan tapi untuk mengadili pesakitan yang tidak punya uang. Bahkan nasib pesakitan bisa ditukar dengan kepala kambing hitam sebagai tumbal.

Terlebih akibat karut marut kebijakan itu berimbas ke sektor ekonomi, harga kebutuhan pokok jadi melonjak tidak terkendali seperti yang terjadi belakangan ini. Hingga kehidupan rakyat kecil semakin sulit, maka bisa jadi di negara tercinta ini akan terjadi huru-hara dan kerusuhan.

Oleh karena itu keseimbangan hidup sudah tidak terkondisi, maka di mana saja bisa terjadi kerusakan. Rakyat putus asa karena mengalami kesulitan hidup gara-gara tertindas oleh ketidakadilan penguasa.

Baca Juga: Pakistan Alami Krisis Ekonomi: Mal dan Pasar Tutup Lebih Awal, Warga Dilarang Pakai Kipas Angin dan AC

Kebaikan yang biasanya bisa menghapuskan keburukan, oleh karena keburukan lebih kuat maka kejadiannya akan terbalik, kebaikan justru ikut hancur berantakan. Allah memberikan sinyalemen dalam surat al anfal ayat 5, yang artinya Dan jagalah dirimu dari fitnah yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras Siksaannya.

Keadaan bangsa Indonesia khususnya Ummat islam setelah dilanda berbagai macam krisis, mulai krisis politik, hukum, kepercayaan, moral sampai krisis rasa aman. Semua krisis itu membuat bangsa terpuruk, tidak dapat menegakkan kepala sebagai Khaira Ummah sekalipun mayoritas bangsa Indonesia umat Islam.

Sekarang ini bangsa kita tidak lagi hidup dengan tenang, rukun, aman makmur. Beberapa fenomena suram, kelam dapat kita saksikan di tengah tengah masyarakat.

Lalu apa saja fenomena suram itu. Di antaranya sesama masyarakat tidak lagi saling tolong menolong. Yang pintar tidak mengajari yang bodoh. Yang kaya tidak membantu yang miskin. Yang kuat tidak membantu yang lemah.

Sebaliknya yang miskin, lemah, bodoh tak lagi mendoakan yang kaya kuat dan pintar. Kesalahpahaman sulit dijernihkan, konflik tidak segera diatasi. Yang bengkok tidak gampang diluruskan, yang kusut tidak mudah diselesaikan.

Partai partai politik banyak yang pecah. Ormas banyak yang membelah diri. Bangsa ini seperti sedang terkena penyakit sosial. Marah lebih didahulukan daripada maaf.

Baca Juga: Warga Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Wajib Tahu! Ini Masjid yang Digunakan Sholat Idul Adha 1444 H

Kebencian mengalahkan rasa sayang. Rasa aman berubah menjadi rasa ketakutan, kemakmuran menjadi kemelaratan, kecurigaan, kesalahpahaman, kebencian berkembang menjadi konflik berkepanjangan dan permusuhan.

Apalagi belakangan ini saat duni barat sedang memproklamirkan perang dengan teroris. Karena penduduk barat telah salah kaprah melihat islam. Stigma teroris selalu dialamatkan kepada sebagian umay islam.

Sekalipun umay islam di dunia telah mengutuk teror yang biadab, yang tidak mengenal balas kasih itu.

Belum lagi tindak kekerasan yang terjadi ditengah tengah masyarakat sendiri. Tawuran, pembunuhan, penjarahan, perampokan, pencurian, perjudian bahkan pemerkosaan yang luar biasa dan sadis sudah menjadi peristiwa biasa karena sudah sering terjadi.

Intinya sekarang ini telah merasakan hilangnya rasa aman dan kedamaian di negeri sendiri. Padahal mayoritas kita adalam muslim yang sudah tentu memang dengan baik bahwa Islam agama yang paling depan mengajarkan kedamaian.

Hadirin 1444 tahun yang lalu Allah sudah memberikan peringatan kepada hambaNya. "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ( ke jalan yang benar) (QS.Ar-Rum/41).

Baca Juga: Dua Cara Mudah Menyembelih Hewan Kurban, Simak dan Catat

Kerusakan yang digambarkan di atas sudah nyata. Terutama sistem kehidupan nya dan mana benar Allah ternyata penyebabnya adalah perbuatan manusia. Padahal di bumi yang sistem hidupnya sudah rusak tidak dihuni oleh orang yang menyebabkan kerusakan saja, tetapi juga anak istri mereka dan orang lain yang tidak ikut andil berbuat kejahatan.

"Bagi orang-orang yang tidak berbuat kerusakan apakah harus tinggal diam saja ketika melihat kemungkaran, tentu tidak demikian, " katanya.

Siapapun dilarang tingal diam ketika melihat kemungkaran. Mereka harus berbuat untuk perubahan meski hanya dengan berdoa. Bukan untuk menyelamatkan negeri tersebut, karena kalau sudah waktunya hancur, negeri manapun akan dihancurkan akibat dosa dan kesalahan yang dilakukan penghuninya.

Paling tidak doa itu untuk keselamatan diri sendiri keluarga dan orang-orang dekat kita yang selama ini ikut bersama-sama menahan diri tidak hanyut dalam perbuatan maksiat.

Kalau toh tidak juga kita mampu menyelamatkan fisik kita, karena kita ikut terbawa arus, maka harus menyelamatkan iman dan aqidah kita.

Baca Juga: 5 Tips yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Hewan Kurban!

Ketika seperti banjir bandang, saat kita tak mampu menyelamatkan orang lain, kita harus menyelamatkan diri sendiri, terutama iman. Sehingga kalau memang saat itu waktunya ajak menjemput, kita bisa bisa berangkat dengan hati selamat. "Bi qolbin salim".

Banyak petunjuk yang masih sering diabaikan salah satu di antaranya sering terdengar panggilan sholat tetapi masih asyik dengan kegiatan. Padahal sholat di awal waktu merupakan amal yang paling dicintai Allah dan nilainya 27 derajat dengan berjamaah. ***

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler