Network
PRIANGANTIMURNEWS – KH Muhammad Nuh Addawami membuat pernyataan mengejutkan.
Dewan Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat tersebut mengatakan bahwa sholat merupakan gejala ibadah, bukan ibadah itu sendiri.
Beliau menjelaskan hal tersebut dalam acara pelantikan pengurus NU Cibeureum, Tasikmalaya.
Baca Juga: KH Abun Bunyamin Ruhiyat Wafat, Umat Muslim Berduka dan Sangat Kehilangan Sosok Ulama Kharismatik
Beliau menjelaskan bahwa sholat adalah pekerjaan yang bersifat dzahir atau pekerjaan badan.
Sedangkan ibadah adalah perpaduan antara pekerjaan badan dan hati.
Maka tidak akan sah jika hanya badan saja yang beribadah sedangkan hati masih belum bisa fokus berkhidmat kepada Allah SWT.
Baca Juga: Bjorka Diduga Membobol Data Aplikasi PeduliLindungi, Ini Kata Kemenkes
Jika ibadah kita hanya sebatas melaksanakan sholat atau ibadah lain secara dzohir saja maka batin kita akan kosong tidak terisi oleh rahmat Allah SWT.
“Sholat itu bukan ibadah, tapi gejala ibadah. Karena ibadah itu di hati,” ujar Kyai Nuh.
Kyai Nuh menyampaikan bahwa ibadah terdiri dari beberapa tingkatan.
Tingkatan pertama adalah ibadah khudu’ wa tadharru’. Ibadah ini adalah ibadah karena dasar hanya memenuhi kewajiban semata.
Baca Juga: Ditabrak Minibus, Bus Rombongan Peziarah asal Banten Terguling di Tol Cipali KM 188
Kedua adalah ibadah karena khouf. Ibadah ini disebabkan karena takut akan siksa yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.
Ketiga adalah ibadah karena roja’. Ibadah roja’ adalah ibadah dengan harapan mendapat pahala dan ridho Allah SWT.
Keempat adalah ibadah karena mahabbah. Hamba yang telah mencintai rabb nya membuat dia beribadah dengan segenap jiwa dan raga tanpa mengharap pahala dan juga bukan karena takut akan siksanya.
Dan yang terakhir adalah ibadah karena taat. Bentuk ketaatan adalah tingkatan tertinggi yang dicapai oleh seorang muslim. Semoga kita bisa mencapai tingkat tertinggi dalam ibadah.
