Network
PRIANGANTIMURNEWS - Prosesi acara wisuda siswa di sekolah umum biasanya dilakukan di gedung dan mewah dan berlebihan.
Tetapi kesan mewah dan berlebihan tidak tampak dalam acara Haflah Musyahadah Imtihan dan Pelepasan santri kelas VI LPI Rahmatullah Bumi Resik Panglayungan.
Acara Haflah Musyahadah LPI Perum Bumi Resik Panglayungan yang dilaksanakan dengan sederhana dan mengusung nilai- nilai kebersamaan ini telah dilaksanakan pada Sabtu, 24 Juni 2023.
Kepala Sekolah LPI Rahmatullah H.Haerusalik, S.Pd.i dalam laporannya mengatakan bahwa acara Haflah Musyahadah ini adalah pelepasan para santri yang telah menyelesaikan pendidikan dasar-dasar agama selama 6 tahun.
" Selama 6 tahun para santri telah mendapat pendidikan dasar keagamaan dan hari ini kami serahkan kembali kepada orang tuanya masing-masing, " ujar Haerusalik.
Haerusalik juga menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh orang tua yang telah memberikan kepercayaan kepada LPI Rahmatullah dalam pendidikan dasar agamanya.
Baca Juga: Panglima Santri Uu Ruzhanul Ulum Mengutuk keras Moge Pelaku Tabrak Lari Santri
"Atas nama pribadi dan Lembaga, kami mohon maaf kepada para orang tua jika selama putra-putri Bapak dan Ibu mendapatkan pendidikan di LPI Rahmatullah banyak sekali kekurangan," kata Haerusalik.
Sementara itu Ketua Yayasan Rahmatullah H.Noves Narayana, SE,M.S.i menyampaikan apresiasinya terhadap acara Haflah Musyahadah LPI Rahmatullah ini.
"Syukur Alhamdulillah, acara imtihan dan pelepasan santri LPI Rahmatullah terselenggara dengan sederhana dan berkah, " kata Noves dalam sambutannya.
"Kami juga menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan LPI Rahmatullah dan para staf pengajar yang selalu dengan totalitas memberikan pendidikan agama kepada para santri, " lanjutnya.
Baca Juga: Forum Hufazhil Qur'an Kabupaten Tasikmalaya Siap Wisuda Para Penghafal Al Qur'an
Lebih lanjut Noves Narayana juga berpesan kepada para orang tua santri agar selalu memantau putra-putrinya jangan sampai ilmu yang didapat putra-putrinya selama 6 tahun tersebut kurang diamalkan.
"Kami juga menginginkan Lembaga pendidikan termasuk orang tua dimanapun tetap mengajarkan adab kepada anak-anak. Karena menurut Imam Gozali 'Aku lebih menghargai orang yang beradab daripada orang yang berilmu', " ungkap Noves.
Hal senada disampaikan oleh orang tua santri, Hj.Farida Suraya. Dirinya menyampaikan apresiasi terhadap acara imtihan ini.
"Kami sangat senang dan kesannya lain daripada acara pelepasan siswa di sekolah umum. Karena imtihan ini bernuansa Islam, " kata Farida.
"Acara ini sangat meriah dan penuh kesan. Apalagi acara kreasi seni dilaksanakan malam hari, membuat suasana penuh kehangatan dan jauh dari kesan mewah, " lanjut Farida.
Haflah Musyahadah Imtihan dan Pelepasan santri kelas VI ini dihadiri juga oleh Ketua 1 DPD BKPRMI Kota Tasikmalaya, Ketua LPPTKA Kecamatan Cipedes, Ketua DKM Rahmatullah, para tokoh masyarakat, para orang tua santri dan undangan lainnya.
Acara yang dimulai ba'da Ashar ini dibagi dua sesi diisi penampilan kreasi seni Islami dari para santri dan juga para orang tua santri.
Sesi kedua dilanjutkan setelah Isya masih menampilkan kreasi seni. Kebersamaan dan keakraban tercermin dengan adanya acara 'ngopi bareng' dengan menu kue-kue tradisional yang dihadiri masyarakat dan jamaah Masjid Rahmatullah.
Wisuda dan Pelepasan siswa yang terkesan mewah dan menjadi polemik di masyarakat, tidak harus mewah dan berlebihan. Haflah Musyahadah wisuda dan pelepasan santri LPI Rahmatullah adalah satu contohnya.
Pelepasan santri LPI Rahmatullah walau tidak dilaksanakan di hotel berbintang, tapi menghadirkan kesan bersahaja dan sederhana tanpa mengurangi esensi dan marwah pelepasan santri itu sendiri. ***
.
