Network
Hal yang sia-sia juga termasuk kalbu kita , " Jika kalbu kita tidak memiliki kecintaan kepada Allah, kerinduan kepada-Nya , ketenangan bermunajat kepada-Nya ini juga hal yang sia-sia, " lanjut Ustadz AYA yang juga motivator tahfiz ini.
Masih menurut Ustadz AYA yang juga Ketua Forum Hufazhil Qur'an (FHQ) Jabar ini tubuh kita juga jika tidak dipakai untuk ketaatan dan penghambaan kepada Allah maka keberadaannya akan sia-sia.
Baca Juga: Tragis! Pemerkosa Anak Kandung Tewas Dikeroyok Tahanan Lain di Mapolres Depok!
Lebih lanjut Ustadz AYA memaparkan bahwa kecintaan kepada Allah tapi tidak terikat (mengharap) Ridho-Nya dan tidak melaksanakan perintah-Nya.
Waktu dan pikiran juga akan sia-sia jika waktu tidak digunakan untuk memperbaiki diri atau kebajikan dan ibadah. Begitu juga dengan pikiran jika digunakan pada sesuatu yang tidak bermanfaat.
" Dalam kehidupan juga kalau kita melayani seseorang tetapi pelayanan kita tidak mendekatkan diri kepada Allah hal ini juga sesuatu yang sia-sia. Termasuk kita takut dan menaruh harapan kepada seseorang atau sesama makhluk. Padahal semua makhluk ada dibawah kuasa Allah, " tambah Ustadz AYA.
Baca Juga: Ilmuwan Penemu Nikuba Dibantai Habis BRIN dan Pemerintah, Aryanto: Nggak Butuh Pak
Diakhir paparannya, Ustadz AYA menekankan bahwa kesia-siaan ada pada dua hal yakni Kalbu dan Waktu.
" Kalbu yang mengutamakan dunia daripada akhirat dan waktu yang sia-sia karena manusia memiliki sifat panjang angan-angan. Seluruh kerusakan berporos pada sikap mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan, " ucap Ustadz AYA.
" Sementara kebaikan berpangkal pada mengikuti petunjuk Nabi Shollallahu 'Alayhi Wassallam dan mempersiapkan diri untuk menghadap Allah SWT, " pungkasnya. ***
