Kekhawatiran Tumbuh di Wilayah Indonesia Karena Varian Delta Merusak Jawa

16 Juli 2021, 14:02 WIB
Orang-orang yang memakai masker pelindung duduk sebelum menerima vaksin penyakit coronavirus (COVID-19) selama program vaksinasi massal untuk industri jasa keuangan di sebuah sekolah, ketika kasus melonjak di Palembang, provinsi Sumatera Selatan, Indonesia 13 Juli 2021. /Antara Foto/Feny Selly/via REUTERS

PRIANGANTIMURNEWS- Kekhawatiran meningkat di Indonesia atas kemampuan daerahnya untuk mengatasi lonjakan kasus virus corona, menurut menteri kesehatannya, karena varian Delta yang sangat mudah menular menyebar dengan cepat ke seluruh kepulauan terbesar di dunia.

Indonesia sedang berjuang untuk memperlambat laju penularan COVID-19 dan pada hari Rabu melaporkan rekor 54.000 infeksi, naik lebih dari sepuluh kali lipat dari jumlah kasus pada awal Juni, meskipun ada langkah-langkah penahanan baru.

Dilansir dari Ruters Jumat 16 Juli 2021, Varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India telah ditemukan di 11 daerah di luar pulau Jawa yang berpenduduk padat, kata menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Banjir di Jerman Merenggut 81 Korban, Lebih dari 1000 Orang Hilang

Kasus dan tingkat hunian tempat tidur telah meningkat di beberapa bagian Sumatera, Papua dan Kalimantan, atau Kalimantan Indonesia, dan daerah-daerah yang jauh seperti Papua Barat sangat memprihatinkan, katanya kepada parlemen minggu ini.

"Ini harus kita pantau dengan ketat, karena jika terjadi sesuatu di sana, kapasitas kesehatan mereka di bawah Jakarta atau Jawa," kata Budi.

Di Nusa Tenggara Timur, infeksi meningkat lebih dari dua kali lipat dalam tiga hari terakhir, sedangkan di Lampung di Sumatera, okupansi tempat tidur pada hari Senin mencapai 86%, Kalimantan Timur 85 persen, dan Papua Barat 79 persen.

Ismen Mukhtar, ahli epidemiologi di Lampung, mengatakan wilayah Indonesia sangat rentan.

Baca Juga: BPKN: Lawan Covid-19, Pemerintah dan Masyarakat Harus Sama-Sama Berjuang

“Fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan karena menyelamatkan nyawa,” katanya.

"Tapi yang lebih penting adalah membatasi penularan."

Rumah sakit di Jawa telah dibanjiri dalam beberapa pekan terakhir, dengan banyak orang berjuang untuk mendapatkan perawatan. Sebagian besar dari 550 orang yang telah meninggal dalam isolasi sejak Juni berada di Jawa, menurut kelompok inisiatif data independen Lapor COVID-19.

Ketika para ahli kesehatan memperingatkan Indonesia bisa menjadi India berikutnya, pemerintah telah bergegas untuk meningkatkan kapasitas dan mengamankan pasokan oksigen yang cukup.

Baca Juga: Kisah Para Pengurus Relawan Membawa Jenazah dari Rumah Saat Kematian Akibat COVID-19 Meningkat

Menteri Senior Luhut Binsar Pandjaitan, yang mempelopori tanggap darurat, pada hari Rabu mengatakan pasokan oksigen dikelola dengan baik, dengan lebih dari 1.500 generator oksigen diperkirakan akan tiba dari Singapura dan China.

Lebih dari 2.000 dokter yang baru lulus dan 20.000 perawat akan segera dikerahkan ke rumah sakit, tambahnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler