Ridwan Kamil Tulis Pesan Haru untuk Emmeril Kahn Mumtadz, Ceritakan Kiprah Sang Anak, Netizen Ikut Mendoakan

6 Juni 2022, 11:44 WIB
lukisan Ridwan Kamil bersama keluarga saat di tepi Sungai Aare Bern Swiss, nampak bayangan putih Eril. /Tangkapan layar/Instagram/@ridwankamil/ /

PRIANGANTIMURNEWS- Baru-baru ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunggah slide video kenangan dirinya bersama Emmeril Kahn Mumtadz di Instagram pribadinya. 

Dalam unggahan tersebut Ridwan Kamil dari slide foto terdapat sebuah pesan yang menyentuh para pembacanya alias netizen. 

Selain itu, Ridwan Kamil juga menuliskan caption permohonan maaf dirinya kepada almarhum putra sulungnya Emmeril Khan Mumtadz.

Baca Juga: Dinas LH Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pukul Kentungan, dan Punguti Sampah

Seperti dilansir Priangantimurnews.com dari akun Instagram @ridwankamil, Senin 6 Juni 2022 berikut pesan yang menyentuh tersebut. 

Bismillah dan mohon maaf, 

"Ijinkan saya selaku ayahanda Eril, untuk memberi kesaksian atas kiprah dan semangat hidupnya selama ini".

"Saya tahu betul, Eril jika masih ada, pasti tidak terlalu senang jika amal atau kebaikannya diceritakan".

"Namun sesuai saran ulama, ini adalah kewajiban saya selaku ayah, dan ini adalah hak dari Eril yang sudah berpulang yang wajib ditunaikan".

Baca Juga: Viral! Seorang Pria Menonton Formula E di Balkon Rumah

"Inilah berjuta alasan juga, kenapa kami sudah sangat mengikhlaskan kepergiannya".

"Semoga berkenan dan semoga semua bisa memetik hikmahnya. Jazakallah. Hatur Nuhun," tulis akun tersebut. 

Dalam unggahan Ridwan Kamil tersebut disematkan sejumlah tulisan yang diselipkan dengan foto kenangan bersama Emmeril. 

KAPAN KITA PULANG? 

"Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami, hakekatnya adalah cerita tentang kita semua". 

Hakekat bahwa semua dari kita, pasti akan pulang. Dengan waktu, tempat dan cara yang tidak akan pernah selalu tahu kapan terjadi.

Baca Juga: Heboh, Eril Dikabarkan Telah Ditemukan Oleh Perempuan Tua di Tepi Sungai Aare, CEK FAKTANYA 

Hidup di dunia ini sesungguhnya merupakan tentang perjalanan bukan tujuan.

Seperti apa cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awal, dan kisah akan usai di sebuah diakhir. 

Untuk setiap yang datang, pasti akan ada saatnya untuk kembali pulang. Agar perjalanan selamat, maka petunjuk jalan dan bekalnya harus disiapkan.

Petunjuk jalan adalah keimanan. Bekal perjalanan adalah anfauhum linnas, yakni tas berisi pahala amal-amal kebaikan kita selama di dunia. Itulah hakekat cerita Ananda Eril.

Baca Juga: Inilah Waktu Berjalan Yang Ideal Bagi Kesehatan

"Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan, bahwa sesungguhnya ia sudah selesai dengan perjalanannya".

"Paripurna hidupnya dengan segala amalannya. Ia berpulang kepada pemilik sesungguhnya sesuai jadwalnya".

Jadwal yang sudah tertulis di kitab takdir Allah yakni di Lauhul Mahfudz. 

"Seandainya kami bisa bertukar tempat. Seandainya. Pastilah itu yang setiap orangtua akan lakukan".

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Seblak Kuah Pedas Bisa Masak di Rumah, Wajib Coba

Namun logika manusia tidak sama dengan ketetapan takdir Ilahi, setiap yang bernyawa akan mati.

"Jika terdengar cucuran tangis ibunya setiap malam dan raungan tidak bersuara ayahnya, itu semata karena hati kami hancur berkeping-keping".

"Saat ini kami sedang menggapai tali keimanan dan keikhlasan, agar bisa memandu kami beradaptasi terhadap takdir ini".

"Kami meyakini, Sesungguhnya ada dua cara menilai panjang pendeknya umur manusia".

Pertama, menilai dengan panjangnya umur biologis yang dihitung dengan bulan atau tahun. Itulah kebiasaan kita.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra Hari Ini Senin 6 Juni 2022 2022 Membahas Kehidupan,Percintaan, Karir, dan Keuangan

Kedua, yakni menghitung berapa panjangnya, lamanya dan besarnya amal kebaikannya saat dia hidup di dunia fana ini. 

Ananda Emmeril Kahn Mumtadz, mungkin umur biologisnya baru 23 tahun, namun dengan luasnya amal kebaikannya, Insya Allah sungguh dia pergi dalam panjang umur. 

Eril lahir 25 Juni 1999 di New York, AS dan berpulang di Bern, Swiss pada 26 Mei 2022, saat Eril dalam misi berikhtiar sekolah S2. 

Tidaklah penting kita lahir dan pulang di mana. Karena sesungguhnya semua tempat di dunia ini merupakan bumi Allah SWT. 

"Eril, kamu niatnya pergi mencari ilmu dan pelajaran, malah akhirnya, kamulah yang memberikan ilmu dan pelajaran kepada kami semua".

Baca Juga: Foto Terakhir Eril Emmeril Kahn Mumtadz Sebelum Hilang Di sungai Diunggah Ibu Atalia di Instagram

"Dear Eril, ayahmu ini baru tahu, bukan hanya ratusan atau ribuan tapi jutaan yang mendoakanmu Ril". 

"Dari anak-anak yatim di desa-desa, tukang ojek dan becak di belokan jalan kota sampai ulama-ulama di Palestina."

"Mereka yang dekat dengan hatimu sampai yang sama sekali tidak mengenalmu, ikut mendoakan."

"Mungkinkah ini karena kebaikanmu membelikan baju lebaran kepada anak-anak yatim itu".

"Atau karena kebaikanmu memberikan THR dari uangmu sendiri, ke satpam-satpam itu ril?".

Baca Juga: Kasus Subang Hot: Pelaku Bukan dari Saksi, Tapi Diduga Suruhan?

"Mungkinkah ini pahala kesabaranmu, saat tidak semua maumu kami berikan walau kami mampu, sehingga kamu harus bekerja sambilan sambil kuliah Ril?".

"Mungkinkah ini balasan dari doa-doa malammu dan akhlak muliamu yang selalu menebar senyum penuh radiasi bahagia itu Ril?".

"Mungkinkah ini buah dari saat kamu hujan-hujan memimpin anak-anak muda membagikan sedekah kepada panti asuhan dan duafa-duafa tua itu Ril?"

"Mungkinkah ini buah dari saat kamu hujan-hujan memimpin anak-anak muda membagikan sedekah kepada panti asuhan dan duafa-duafa tua itu Ril?".

Baca Juga: Jemaah Yang Wafat Di Arab Saudi Akan Dibadalhajikan

"Mungkinkah ini berkah dari kebaikanmu selalu melindungi sesama manusia di sekelilingmu Ril?".

Bahkan di saat kejadian itu, kamu selamatkan ibumu dengan melarangnya masuk ke sungai dan kamu relakan pelampung itu untuk adikmu. 

"Kamu sejatinya adalah pahlawan".

"Sungguh, kamu diam-diam ternyata sudah menyiapkan bekal untuk perjalanan pulang itu Ril. Masya Allah".

"Tenanglah dimanapun kamu berada RIl, sesungguhnya Ridhallahu fi ridhawalidain. Ridha Allah akan menyertaimu sekarang".

Baca Juga: Jemaah Haji Dihimbau Pakai Sendal Saat di Pelataran Mesjid Nabawi

"Karena kami kedua orangtuamu sudah ikhlas dan ridha melepas kepulanganmu".

"Walau suatu saat nanti kami ingin berseru "Allahu Akbar!” , jika suatu hari Allah ijinkan pertemukan kami dengan jasadmu".

"Jika ada dosa dari kami selama ini, kami memohon maaf kepadamu atas segala kekurangan kami, demikian pula sebaliknya. Apapun itu. Agar kamu tenang bersama-NYA".

"Teriring doa kami di setiap helaan napas dan tetes air mata ini untukmu anakku".

Sungai Aare di Bern Swiss, akan terang benderang, karena jutaan doa-doa akan menjadi cahaya yang menerangi ketenangan tempatmu sekarang Eril.

Baca Juga: Kasus Subang Terungkap: Pelaku 3 Orang, Ada Eksekutor, Ahli Strategi dan Otak Pelaku

Sampai kita berjumpa lagi, saat kamu bukakan pintu gerbang itu. 

JADI KAPAN KITA PULANG? 

Kita tidak akan pernah tahu. Namun jika panggilan pulang itu datang, pastikan bekal itu cukup. Bern, Swiss, 2 Juni 2022.

Ridwan Kamil. A proud father of Emmeril Kahn Mumtadz!.

Sontak unggahan tersebut disukai dan dibanjiri komentar netizen, yang haru membaca seraya mendoakan Emmeril. 

Akun @teddy.tjahjono, "Doa terbaik untuk aa Eril, Kang @ridwankamil dan seluruh keluarga 

Akun @inefebriyanti, "Doa kami semua untuk Eril. kiranya ia hanya kembali dalam pelukan cinta-Nya, tempat terbaik dan terindah, stiker love". ****

Editor: Galih R

Sumber: Instagram @ridwankamil

Tags

Terkini

Terpopuler