Anggaran 600 Miliar dari Tiongkok untuk Bangun Kereta Gantung Rinjani Tuai Kritik Keras

20 Juni 2022, 13:32 WIB
Foto proyek Kereta gantung yang berada di kawasan Gunung Rinjanii/ YouTube/Lombok Dokumen/ /

PRIANGANTIMURNEWS- Proyek pembangunan kereta gantung menuju Gunung Rinjani yang berada di Desa Lantan Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB) akan segera terealisasikan.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB mengungkapkan bahwa proyek tersebut akan didanai oleh investor Tiongkok dengan nilai 600 miliar.

Sudah ada investornya dari Tiongkok dengan nilai 600 miliar pada Rabu 15 Juni 2022. Adapun perusahaan yang akan terlibat dalam pengerjaan proyek kereta gantung nantinya yakni PT Indonesia Lombok Resort ini.

Baca Juga: Stasiun Matraman Mulai Beroperasi, Inilah Salah Satu Fungsi Yang diinginkan Pemerintah

"Mereka sudah dapat izin Detail Engineering Design sudah masuk ke Pemda NTB dan saat ini sedang kami diskusikan," tutur Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Mohammad Rum.

"600 miliar nantinya akan digelontorkan melalui duta besar Tiongkok yang berada di Indonesia uang 600 miliar sebanyak itu kan harus ada regulasi sendiri untuk pencairannya jadi harus melalui Dubes Tiongkok di Jakarta," kata Mohammad Rum.

Hingga kini NTB bersama Kementerian lingkungan hidup akan mengkaji analisis mengenai dampak lingkungan AMDAL yang diajukan oleh PT Indonesia Lombok Resort.

Baca Juga: PKB-Gerindra Dinilai Lebih Realistis Tatap 2024

"Kita optimis ambil itu bisa lolos. Kami yakin ini investor dari Tiongkok akan mengirim uang sebesar 600 milyar rupiah," tegas Mohammad Rum.

Saat ini pihak investor akan melakukan upaya melengkapi data dan dokumen master plan terkait rencana pembangunan kereta gantung di Desa Latnan yang diperkirakan memiliki panjang 11 KM.

Disampaikan Mohammad Rum bahwa proyek tersebut diluar kawasan dari Taman Nasional Gunung Rinjani Lombok, sehingga tidak akan merusak habitat hutan di lokasi tersebut.

Baca Juga: Jelang AFF U-19 Youth Championship 2022, 30 Pemain Skuad Garuda Jalani Pemusatan Latihan

Selain itu proyek kereta gantung ini akan diperkirakan nantinya menyerap tenaga kerja. Sementara itu wahana lingkungan hidup berpandangan lain.

Wahana lingkungan hidup Indonesia untuk wilayah Nusa Tenggara Barat NTB memberikan catatan kritis terkait rencana pembangunan kereta gantung Rinjani di Desa Latnan Kabupaten Lombok Tengah.

Mereka menyarankan pemerintah NTB agar dampak lingkungan AMDAL dikaji dengan mendalam mengingat Rinjani merupakan kawasan Geopark yang telah masuk Guinness Book jadi harus jeli komisi AMDAL nya jangan sampai kebobolan.

Baca Juga: RKUHP Bikin Heboh: Menghina Presiden Denda 200 Juta dan Kurungan 3 Tahun Penjara

"Kita tahu sama-sama ini kawasan hutan, kami minta lebih hati-hati dalam mengkaji dampak lingkungannya dan harus lebih ketat," ungkap Dwi, Sabtu tanggal 19 Juni 2022.

Disampaikan Dwi ia memberikan gambaran ada perbedaan karakter kawasan di mana proyek kereta gantung ini jika dibuat akan lebih sulit dan berpotensi merusak ekologi.

"Coba kita lihat kereta gantung di negara Swiss misalnya gunung mereka akan bersalju kemudian keras kita yang ada di Rinjani berbeda ini kawasan hutan akan agak susah nanti membongkar untuk lokasi pembuatan tour kereta," kata Dwi.

Baca Juga: Menohok! Ini Jawaban Ridwan Kamil Tanggapi Pengakuan Tiara Marleen Sebagai Saudara

Diterangkan Dwi nantinya tower tersebut akan dipasangkan ke dalam hutan tentu ada pembongkaran kemudian akan berpotensi ada semen untuk mengarahkannya.

"Melihat AMDAL ini harus jeli makanya investor ini nanti perlu diberikan klausul-klausul jika ada kerusakan yang ditimbulkan oleh proyek ini," tegas Dwi.

Selain mengkaji dampak ekologi proyek 600 miliar tersebut juga harus dikaji secara ekonomi sosial warga kaki gunung Rinjani.

"Perlu dilihat juga dampak ekonomi yang akan dinikmati oleh masyarakat sebagai pelaku wisata ini kan seolah-olah berpotensi mematikan pendakian jalur utara dan timur di Rinjani," kata Dwi.***

Editor: Galih R

Sumber: YouTube Lombok Dokumen

Tags

Terkini

Terpopuler