Enam Fakta Kasus Suami Bunuh Istri Akibat Enggan Buatkan Kopi di Lombok, Mertua dan Kakak Ipar Ikut Terlibat

8 Januari 2023, 15:25 WIB
Ilustrasi kasus pembunuhan istri oleh suami, mertua dan kakak ipar di Lantan, Lombok Tengah./Freepik /

PRIANGANTIMURNEWS - Nasib nahas dialami oleh seorang wanita berusia 19 tahun di Desa Lantan, Lombok Tengah, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Korban ditemukan tewas terbunuh oleh suami, mertua dan kakak iparnya sendiri. Diketahui korban berinisial FS.

Sementara pelaku yang tak lain adalah sang suami berinisial MR, mertua berinisial S dan kakak ipar berinisial SA.

Baca Juga: Semifinal Leg Kedua Piala AFF 2022 Pasukan Garuda Siap Tempur Hidup dan Mati! Ini Kata Dendy Sulistyawan

Kejadian memilukan tersebut diduga dipicu akibat korban yang enggan membuatkan kopi untuk MR.

Alhasil MR kesal dan merencanakan pembunuhan bersama sang ibu dan kakaknya.

Dikutip priangantimurnews.com dari Antara, berikut 3 Fakta berkaitan dengan kasus yang menimpa FS dirangkum dari antaranewa.com.

1. Ketiga pelaku berhasil diamankan Polres Lombok Tengah

Pelaku kini berhasil diamankan di Polres Lombok Tengah, NTB. Para pelaku tersebut berhasil ditangkap kepolisian setelah tiga jam dari adanya laporan dan melakukan penyelidikan.

2. Kronologi pembunuhan

Kasatreskrim Lombok Tengah, Iptu Ridho Rizki mengatakan bahwa pelaku MR membunuh korban dan menggantungnya dengan tali nilon di paku.

Pelaku pun mengakui bahwa aksinya tersebut dibanti oleh ibu kandungnya S dan kakak kandungnya SA.

Baca Juga: 'Truno Lele' Makhluk Mistis yang Dipercaya Sebagai Karomah Sunan Kali Jaga

3. Awal mula korban ditemukan

Penemuan mayat korban FS itu terjadi pada Selasa, 3 Januari 2023 oleh adik korban sepulang sekolah.

Sang adik melihat korban tergantung dengan leher terikat tali di belakang pintu. Sontak korban berteriak dan memanggil ibu mertua S.

S segera memanggil warga di dekat rumahnya dan beberapa tetangga pun segara menghubungi suami FS yang saat itu tengah berada di kebun yang letaknya cukup jauh dari rumah korban.

4. Kondisi korban sebelum diautopsi

Unit Reskrim Batukliang Utara mengatakan pihaknya segera menuju TKP setelah mendapat laporan untuk mengamankan lokasi kejadian dan meminya keterangan saksi-saksi.

Berdasarkan laporan hasil Tim Medis Tanak Beak, di kepala korban tidak ditemukan kelainan. Kemudian di bagian leher terlihat luka lebam hasil dari jeratan tali.

Kemudian di bagian dada dan tangan, tim medis menemukan bekas luka. Lutut korban pun terlihat ada luka jeratan tali, lebam dan sedikit lecet.

Keluarga pun memutuskan untuk mengautopsi korban agar kematian FS bisa diungkap dengan benar.

FS pun segera dibawa tim media menuju Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses autopsi lebih lanjut.

Baca Juga: DPD Golkar Kota Tasikmalaya Gelar Lomba Permainan Lato-lato, Dianggap Punya Dampak Positif

5. Pembunuhan karena dipicu hal sepele

Suami korban, MR mnegaku bahwa pembunuhan yang menimpa istrinya tersebut dipicu akibat masalah sepele.

MR mengaku dirinya kesal lantaran sang istri tidak mau membuatkannya kopi. Namun sebelum itu MR mengaku bahwa FS adalah sosok istri pemalas.

Dirinya mengatakan bahwa FS memilih berdiam di kamar dan bermain handphone daripada melayaninya dengan baik sebagaimana tugas istri.

Alhasil, puncak kekesalannnya terjadi saat dirinya minta untuk dibuatkan kopi, dan FS menolak.

6. Awal perkenalan MR dan FS terjadi di media sosial

Keduanya diketahui dinikahkan keluarga akibat putus sekolah. Namun sebelum itu diketahui bahwa MR dan FS berkenalan lewat media sosial.

MR tinggal di Dusun Pondok Komak, Desa Lantan, Kecamatan Batu Keliang Utara, Lombok Tengah. Sementara FS tinggal di Lombok Timur.

Baca Juga: Tetap Akan Maju Jadi Calon Presiden, Survei: Elektabilitas Prabowo Tergeser oleh Anies dan Ganjar

Karena kedekatan mereka di media sosial, MR berani membawa FS ke tempatnya meskipun baru kenal satu minggu.

Usia mereka selisih satu tahun. Di saat mereka dinikahkan pada tahun 2021, mereka berdua berusia 18 tahun dan 17 tahun.

Maka dari itu mereka menikah di bawah tangan atau tidak tercatat secara resmi di negara.

Dari pernikahan tersebut, MR mengaku bahwa FS mulai berubah dan sering terjadi cekcok setelah FS sering pulang ke rumah orang tuanya.

Hal itulah yang membuat MR yang sehari-hari bekerja mencari pakis kesal terhadap kelakukan istrinya tersebut.***

 

 

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler