Bali Berpotensi Diterpa Gelombang Laut Tinggi Sebesar 3,0 Meter sampai 21 Februari

20 Februari 2023, 12:51 WIB
Kondisi gelombang laut tinggi di wilayah Samudra Hindia selatan dan Bali. /

PRIANGANTIMURNEWS- Pulau Bali berpotensi diterpa gelombang laut tinggi sebesar 3,0 meter mulai 19 Februari hingga 20 Februari 2023.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Cahyo Nugroho, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar pada Minggu, 19 Februari 2023.

Dalam pernyataan tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat yang termasuk nelayan, pelaku usaha bahari, dan warga pesisir pantai agar mewaspadai ketinggian gelombang laut tersebut.

Baca Juga: Demi Kemanusiaan Kakek 74 Tahun Ini Sumbangkan Uang Bekal Umroh Untuk Korban Gempa Turki

“Himbauan BMKG kepada masyarakat umum, nelayan, pelaku kegiatan wisata bahari agar mewaspadai potensi tinggi gelombang laut," ujar Cahyo.

"Gelombang tersebut dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan selatan Bali,” lanjutnya.

Lebih jelasnya peringatan 'waspada' tersebut diajukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika kepada masyarakat Bali selama tiga hari kedepan.

Baca Juga: Pencari Kerja Wajib Baca! Inilah 5 Tips Agar Terhindar Dari Loker Palsu!

Rincian dari ketinggian gelombang laut sangat bervariasi, tergantung dari arah perairan tersebut.

1. Perairan Utara Bali: ketinggian gelombang laut capai 0,25 sampai 1,5 meter.

2. Perairan Selatan Bali: ketinggian gelombang laut capai 1,0 sampai 3,0 meter.

3. Selat Bali: ketinggian gelombang laut capai 0,5–2,5 meter.

Baca Juga: Presiden Chechnya Kagum dengan Aksi Wagner Group, Ramzan Kadyrov: Dibutuhkan dan Diperlukan

4. Selat Lombok: ketinggian gelombang laut capai 0,75–2,5 meter.

Selain Pulau Bali, BMKG juga memperingatkan beberapa tempat wisata yang akan dilanda gelombang laut cukup tinggi pada 20 hingga 21 Februari mendatang.

Seperti Nusa Dua yang ketinggian capai 1 hingga 2,5 meter, Kuta dengan ketinggian capai 0,75 hingga 2,0 meter, Tanah Lot yang capai 0,75 hingga 2,0 meter dan Perairan Sanur capai 0,5 hingga 1,25 meter.

Dalam kesimpulannya, BMKG mengeluarkan peringatan gelombang laut tinggi terjadi kuat di wilayah Selatan Selat Bali, Selat Badung Selatan Selat Lombok, dan Selatan Samudera Hindia Bali.

Baca Juga: Stok Pangan Menipis! Menjelang Ramadhan, Indonesia akan Impor Beras

Potensi banjir rob yang terjadi di pesisir pantai akibat arus balik air laut juga diprediksi akan terjadi mulai tanggal 21 hingga 24 Februari 2023.

Banjir rob itu terjadi berkaitan erat dengan fenomena Super New Moon atau fase bulan baru yang berbarengan dengan perigee atau jarak terdekat bulan ke Bumi pada Senin, 20 Februari 2023.

Mengakibatkan membesarnya pengaruh gaya gravitas bulan dan menyebabkan meningginya potensi air laut dengan maksimal.

“Berdasarkan pantauan data ketinggian air permukaan laut dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa pesisir Bali pada 21–24 Februari,” ucap Cahyo.

Baca Juga: Inilah Hal Yang Paling Romantis Jesse Choi Lakukan Kepada Maudy Ayunda

Diantaranya pesisir Yang sangat rentan dengan potensi banjir rob terdapat 25 wilayah, yakni meliputi 25 pantai:

1. Pantai Pulukan, 

2. Pantai Pekutatan, 

3. Pantai Balian, 

4. Pantai Soka, 

5. Pantai Pasut, 

6. Pantai Kelanting, 

7. Pantai Yeh Gangga, 

8. Pantai Kedungu, 

9. Pantai Tanah Lot, 

10.Pantai Batu Bolong, 

Baca Juga: Postingan Kerinduan Trisha Anak Ferdy Sambo Membuat Netizen Terharu

11. Pantai Seminyak, 

12.Pantai Kuta, 

13.Pantai Jerman, 

14.Pantai Nusa Penida, 

15.Pantai Balangan, 

16.Pantai Padang-Padang, 

17.Pantai Nunggalan, 

18.Pantai Pandawa, 

19.Pantai Nusa Dua, 

20.Pantai Serangan, 

Baca Juga: Ramai! Wanita Namakan Mobil Kesayangan Dengan Nama Artis Terkenal, Kira-kira Siapa Ya?

21 Pantai Sanur, 

22.Pantai Sindhu, 

22.Pantai Saba, 

2.3Pantai Masceti, 

2.4Pantai Lebih, dan 

2.5Pantai Kusamba.

“Potensi rob itu berbeda waktu, di tiap wilayah yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir," ungkap Cahyo.

"Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, aktivitas tambak garam, dan perikanan darat. Masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut,” imbau Cahyo.***

sumber: antaranews.com

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler