Network
PRIANGANTIMURNEWS – Struktur elevated di KM21+156 Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta merupakan titik kritis dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berhasil diselesaikan dengan baik.
Struktur elevated bertipe continuous beam ini merupakan konstruksi terpanjang di proyek KCJB dan memiliki kesulitan yang tinggi.
Pasalnya rangkaian jembatan sepanjang 2,7 kilometer tersebut dikonstruksikan melintasi jembatan cable-stayed Grand Wisata yang melintang di atas akses ramp jalan tol Jakarta - Cikampek.
Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumardi Meminta Pengelolaan Terminal Bisa Dikerjasamakan dengan Swasta
Adapun jarak vertikal antara bagian bawah box girder ke cable-stayed Grand Wisata hanya terpaut 4.47 meter. Untuk itu dibutuhkan ketelitian dan sinkronisasi desain yag tepat untuk memastikan keamanan dan kualitas pekerjaan dititik tersebut yang melibatkan sedikitnya 140 pekerja.
Dikutip priangantimurnews dari pikiran rakyat, Corporate Secretary Mirza Soraya menerangkan, bahwa pencapaian ini merepresentasikan kualitas dan ketelitian pekerjaan dalam membangun trase proyek KCJB.
”Tersambungnya struktur elevated ini merupakan bukti matangnya koordinasi untuk mendapatkan sinkronisasi yang tepat sehingga pembangunan yang sulit ini dapat dilaksanakan dengan lancar, aman dan zero accident.” ujar Mirza dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Penanganan Lahan Kritis di DAS Citarum Milik Masyarakat dengan Sistem Agroforesty
Struktur elevated continuous beam ini, kata Mirza, nantinya akan dilalui transporter dan launcher beam yang merupakan teknologi baru di Indonesia dalam mendistribusikan dan menginstalasi box girder dari Casting Yard #1 Proyek KCJB yang berlokasi di Cikarang, ke arah Jakarta.
"Hingga saat ini, instalasi box girder di seluruh trase telah mencapai lebih dari 320 buah atau setara dengan 10 km dan terus bertambah," kata dia.
