Upaya Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Melambat di Tengah Menipisnya Persediaan

- 25 Juli 2021, 11:49 WIB
Penyuntikan vaksinasi Covid-19.
Penyuntikan vaksinasi Covid-19. /Dok. TNI AL/

Tetapi angka tersebut telah turun di bawah satu juta dosis dalam tujuh hari terakhir, menurut data pemerintah. Hanya sekitar 700.000 dosis yang diberikan pada hari Sabtu (24 Juli).

Mereka yang menerima suntikan pertama pada bulan Juli harus kembali untuk suntikan kedua pada bulan Agustus.

Indonesia telah mengamankan 480 juta dosis vaksin Covid-19 berbagai merek dan hampir sepertiganya telah terkirim.

Situasi vaksinnya menggarisbawahi ketidakseimbangan antara negara-negara kaya dan ekonomi berkembang dalam akses vaksin yang berulang kali diperingatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut distribusi vaksin yang tidak adil sebagai ancaman terbesar untuk mengakhiri pandemi.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Sosok Anthony Ginting, Atlet Putra Bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020

“Selama virus terus beredar di mana-mana, perdagangan dan perjalanan akan terus terganggu, dan pemulihan ekonomi akan semakin tertunda.

"Penularan yang berkelanjutan juga berarti lebih banyak varian yang berpotensi menghindari vaksin, serta ketegangan yang berkepanjangan pada sistem kesehatan dan petugas kesehatan yang melindungi kita," kata WHO dalam pernyataan Januari tentang kesetaraan vaksin.

Menteri Senior Luhut Pandjaitan, yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengkoordinasikan upaya di Jawa dan Bali untuk menahan gelombang kedua yang disebabkan oleh varian Delta yang lebih menular - meningkatkan upaya untuk mengamankan botol berisi vaksin untuk memastikan tingkat inokulasi pada bulan Agustus tidak akan melambat lebih lanjut , ST mengerti.

Jawa dan Bali menyumbang lebih dari 60 persen dari total kasus di Indonesia. Negara ini memiliki lebih dari 3,08 juta infeksi dan lebih dari 80.000 kematian.

Baca Juga: Menteri Pertahanan AS, Pasukan Afghanistan Harus Memperlambat Momentum Taliban Sebelum Wilayah Direbut Kembali

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah