"Indonesia telah setuju untuk menanggung 20 persen dari total biaya pengembangan sebesar 8,8 triliun won (US$7,6 miliar) sebagai imbalan atas beberapa prototipe dan teknologi untuk memproduksi pesawat di Indonesia," ujarnnya.
Baca Juga: Kemnaker Kembangkan Kejuruan Pariwisata dan Cetak SDM di Solok
Prototipe KF-21 diresmikan pada bulan April tahun ini dengan nama 'Boramae'. Saat ini, uji coba darat sedang berlangsung dan uji terbang pertama dijadwalkan pada 2022.***