Network
PRIANGANTIMURNEWS- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta Saepul Jamil untuk tidak tampil kembali karena telah menjadi contoh yang tidak baik, bahkan menurut KPI glorifikasi bebasnya Saepul Jamil dapat menanamkan pemahaman di pandangan orang awam bahwa mantan napi apalagi kasus pelecehan seksual dapat tetap diterima dengan baik di masyarakat dan tidak bersalah secara normal social.
Dibalik fakta benar atau tidaknya Saipul Jamil atas kasus pelecehan seksual. Namun, atas pertimbangan pengadilan yang telah memutuskan bersalah pada Saipul Jamil dan menjatuhi hukuman selama 5 tahun penjara, maka figurnya sebagai seleb telah tercoreng.
Ketua KPI Agung Suprio memberikan penjelasan lebih lanjut pada kanal youtube Deddy Corbuzier atas putusan pembatasan tampilnya seleb mantan napi ini di telvisi.
Baca Juga: Amalan dan Keutamaan Berdoa Pada Hari Jumat, Begini Penjelasan Hadist
”Surat edaran (teguran) sebagai keputusan terhadap tindakan Lembaga penyiaran dan televisi agar membatasi tampilnya Saipul Jamil ini, walaupun mengenyampingkan terlebih dahulu HAMnya dengan beberapa pertimbangan dan zona perkembangan yang akan dilakukan Saipul Jamil ini,” kata Agung.
Ia juga memberikan penjelasan terkait pembicaraan netizen terhadap kurang tanggapnya tindakan KPI terhadap viralnya penyambutan pembebasan Saipul Jamil di media social dan televise.
”Kami kerjanya setelah ada pengaduan dari masyarakat, baru kami rundingkan dengan komisioner dan pemberian tindakan yang tepat atas hal yang dikeluhkan tersebut. Begitupun dengan hal viral ini tidak bisa dikendalikan sebelum penayangan, karena KPI kerjanya setelah ada penayangan, kalo sebelum penayangan ya mana bisa.” Terangnya.
Baca Juga: Pelatih Persib Robert Alberts, Waspadai Skuad Persita Tangerang
Tayangan podcast Deddy Corbuzier mendapat tanggapan dari beberapa netizen diantaranya dari akun:
