SEJARAH, Sutan Sjahrir Berang Tak Dipercaya Soekarno Terkait Jepang Sudah Menyerah

- 4 Juni 2022, 19:50 WIB
Sjahrir dan Soekarno.
Sjahrir dan Soekarno. /Sjahrir Peran Besar Bung Kecil

Mengetahui Bung Karno tak mempercayainya, Sjahrir berang. Ia menantang Sukarno dengan mengatakan siap mengantar Bung Besar itu ke Kantor Kenpeitai, Polisi rahasia Jepang, di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Untuk mengecek kebenaran informasi yang ia berikan. Sjahrir mengambil resiko, di kantor Intel itu ia bisa saja di tangkap.

Tapi Sukarno menolak. Ia yakin Jepang belum menyerah. Itulah yang membuat Sjahrir marah meski ia tak menyampaikan secara terbuka kepada Bung Karno.

Kepada Badio-lah murka itu dilampiaskan."Sjahrir mengumpat Sukarno, Man Wiif. Pengecut dan banci," kata Badio dalam Perjuangan Revolusi (1987).

Menurut Badio, itulah marah paling hebat Sjahrir sepanjang persahabatan mereka. Sukarno tahu Sjahrir sering memakinya. Dalam biografi karya Cindy Adams, Sukarno mengatakan Sjahrir menyalakan api para pemuda.

"Dia tertawa mengejekku diam-diam, tak pernah dihadapanku, Sukarno itu gila, kejepang-jepangan, Sukarno pengecut,"

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: Penyidik Telah Periksa Sejumlah Saksi Baru Pembunuhan Ibu dan Anak

Sehari sebelum Badio berkunjung, 14 Agustus 1945, Sjahrir dan Hatta menemui Sukarno di rumahnya di Pegangsaan timur 56 dan meminta Bung Karno segera mengumumkan proklamasi pada 15 Agustus setelah pukul lima sore.

Sjahrir segera mengintruksikan para pemuda mempercepat persiapan demonstrasi. Mahasiswa dan pemuda yang bekerja di kantor berita Jepang, Domei, bergerak cepat menjalankan instruksi itu.

Tapi Sjahrir mencium gelagat Sukarno tak sepenuh hati menyiapkan proklamasi. Panitia persiapan kemerdekaan Indonesia, badan yang bertugas menyiapkan kemerdekaan sesuai dengan permintaan Jepang, tak menunjukkan gelagat akan berhenti bekerja.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah