Network
PRIANGANTIMURNEWS- Bahan bakar minyak nonsubsidi jenis Pertalite hanya diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan angkutan umum saja.
Hal tersebut disarankan oleh Pengamat ekonomi dan energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi. Menurutnya, Pertalite pembatasan untuk menurunkan beban subsidi APBN.
Melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin 11 Juli 2022, dia menjelaskan kriteria pembatasan dibuat sederhana dan operated di SPBU, tanpa MyPertamina.
Baca Juga: Jadwal Acara TV , Senin 11 Juli 2022 : Indosiar , SCTV, MNCTV, TRANS TV, dan GTV
"Mengingat infrastruktur digital masih belum memadai, Aplikasi MyPertamina dipandang masih belum tepat untuk diterapkan selain itu faktor gagap teknologi," ungkap Fahmy dikutip dari antaranews.com.
Dia menegaskan skema pendistribusian bahan bakar minyak bersubsidi yang langsung menyasar subjek penerima akan mudah diterapkan saat proses pengisian di SPBU.
"Dan skema ini dinilai bakal mampu meredam peralihan konsumsi masyarakat dari BBM nonsubsidi ke BBM subsidi, Premium dihapuskan, alasannya meski volume kecil," ucapnya.
Baca Juga: Klasemen Akhir Grup A Piala AFF U19, Banyak Cetak Gol Namun Gagal Lolos
Dia melanjutkan meski volume kecil dan distribusi hanya di luar Jamali (Jawa, Bali, dan Madura), tetapi impor dan subsidi content cukup besar.
