Harga Mie Instan Naik 3 kali Lipat, Menteri Pertanian Beberkan Alasannya

- 11 Agustus 2022, 12:26 WIB
Harga Mie Instan akan naik sebesar tiga kali lipat dari biasanya.
Harga Mie Instan akan naik sebesar tiga kali lipat dari biasanya. /Pixabay/

PRIANGANTIMURNEWS- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membeberkan kabar yang membuat anak kos kaget yaitu naiknya harga mie instan.

Pasalnya Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa harga mie instan akan naik tiga kali lipat dari harga sekarang.

Sontak, kabar naiknya harga mi membuat masyarakat Indonesia khususnya anak kos yang sedang di perantauan kaget dan sekaligus bingung.

Baca Juga: Timnas U-16 Indonesia Mengamankan Tiket Final Piala AFF U-16 2022, Ketua Umum PSSI Siapkan Bonus

Diketahui, kenaikan harga mie instan ini dikabarkan akan mengalami kenaikan 3 kali lipat.

Hal ini dampak perang antara Rusia-Ukraina yang juga belum selesai. 

Lantas mengapa perang antara Rusia dan Ukraina berimbas pada kenaikan mi instan?

Alasan harga mi instan naik karena dampak perang Rusia-Ukraina. Sedangkan Indonesia masih ketergantungan atas impor komoditas bahan baku mie instan dari kedua negera tersebut (Rusia dan Ukraina). 

Baca Juga: Rekaman CCTV Kasus Pembunuhan Brigadir J Viral di Media Sosial, Ternyata Seperti Ini Kronologi Lengkapnya

"Belum selesai dengan climate change kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, di mana ada 180 juta ton gandum enggak bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mie banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3 kali lipat," tutur Syahrul Yasin Limpo.

Diketahui pula gandum yang merupakan bahan baku pembuatan mie instan Indonesia berasal dari Rusia dan juga Ukraina.

Karena kedua negara tersebut sedang terlibat perang, hingga menyebabkan kegiatan impor di kedua negara tersebut terhambat.

Salah satu dampak perang Rusia-Ukraina ini menyebabkan pemasokan gandum jadi berkurang, sedangkan gandum adalah bahan baku utama untuk pembuatan mie instan.

Baca Juga: Trailer Mega Series Panggilan Episode 138: Voke Marah Besar, Lian Masuk Penjara Lagi!?

Karena ini, akhirnya berimbas pada harga gandum yang mengalami kenaikan di pasar internasional. Karena harga gandum ini naik, imbasnya harga mie instan juga naik.

"Saya bicara ekstrem aja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus," ucap Syahrul.

Syahrul juga menambahkan, agar konflik Rusia-Ukraina tidak terlalu berdampak pada Indonesia, maka diperlukan adanya koordinasi dari berbagai pihak.

Salah satunya yaitu koordinasi pemerintah daerah dalam menguatkan produktivitas pertanian, sehingga Indonesia tak lagi kena imbas yang luar biasa dari konflik negara lain.***

Editor: Galih R

Sumber: YouTube Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah