Network
PRIANGANTIMURNEWS - Setelah tragedi konfrontasi Polisi vs Polisi hingga mengakibatkan kematian Brigadir J nama Fahmi Alamsyah ikut terseret dalam kasus ini karena diduga bohongi publik,
Diduga dirinya ikut terlibat dalam menyusun skenario rekayasa konfrontasi antara Bharada E dengan Brigadir RR membuat nyawa Brigadir J meregang nyawa.
Kedekatan diantara Ferdy Sambo dan Fahmi Alamsyah ditengarai menjadi alasan mengapa Fahmi mau terlibat kasus yang diarahkan Ferdy Sambo.
Sosok Fahmi Alamsyah pun segera jadi bulan-bulanan warganet hingga koleganya, seorang penasehat Kapolri Fahmi Alamsyah merupakan seorang penasehat ahli Kapolri bidang komunikasi publik Fahmi disebut telah mengemban pekerjaan tersebut sejak tahun 2020.
Fahmi diangkat menjadi penasihat ahli Kapolri sejak Kapolri dijabat oleh Jenderal Idham Azis Adapun pengangkatan Fahmi Alamsyah sebagai penasehat Berdasarkan Keputusan Kapolri No garis miring 117/70 garis miring 2020.
Baca Juga: RESMI!! Ini Durasi Kontrak Bagus Kahfi di Asteras Tripolis FC, Ini Tanggapan Bagus Kahfi!
Dilakukan oleh Jenderal Idham Azis pada tanggal 21 Januari 2022 selain Fahmi Alamsyah Kapolri saat itu mengangkat sejumlah pakar hingga mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi KPK yaitu Agus Rahardjo sebagai penasehat Kapolri.
Diduga menyusun skenario Polisi vs Polisi, penasihat ahli Kapolri Hermawan Sulistyo menyatakan Fahmi Alamsyah adalah teman dekat Ferdy Sambo.
Hermawan Sulistyo mengatakan Berdasarkan informasi yang ia peroleh Ferdy sambo langsung menghubungi Fahmi Alamsyah sebelum eksekusi Brigadir J Fahmi Alamsyah lantas datang ke rumah Ferdy Sambo berdua,
Mereka menyusun rencana rekayasa kematian Brigadir J Ferdy Sambo lebih bebas dari hukum Ia menjelaskan Ferdy Sambo dan Fahmi menyusun berbagai skenario mulai dari aksi frontal sehingga motif penghilangan barang bukti berupa pembersihan lokasi kejadian hingga pencopotan CCTV juga bagian dari rencana mereka.
Setelah skenario itu dirasa matang sadis lampu lantas melapor kepada Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dia menjelaskan dua anak buahnya Brigadir RR dan Bharada E terlibat aksi konfrontasi.
Fahmi Alamsyah bantah terlibat dalam tuduhan sebagai pihak yang menyusun skenario Polisi vs Polisi tersebut dibantah Fahmi Alamsyah.
Fahmi menyatakan bahwa dirinya tidak berada di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menjadi lokasi kejadian berikutnya ia hanya dimintai bantuan oleh Ferdy Sambo untuk menyusun draf revisi list bagi media.
Ia menyatakan ya diminta Ferdy Sambo bukan menyusun skenario Polisi vs Polisi Fahmi mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo mengetahui kematian Brigadir J tewas.
Lantas menyarankan Ferdy Sambo agar menggelar konferensi pers sesegera mungkin selamatlah baiknya pada 11 Juli 2022 sore sebab Ia menyadari sensitifnya kasus ini Fahmi pun menyayangkan nampaknya terseret info berita media yang dinilai yang seakan memposisikan dirinya menyusun skenario tersebut.
Fahmi Alamsyah undur diri, setelah adanya rentetan desakan di grup WhatsApp kolega diduga sesama penasihat ahli Fahmi akhirnya memutuskan mengundurkan diri pernyataan itu diumumkannya pada Selasa 9 Agustus 2022 siang tepat sebelum Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menggelar konferensi pers.
Ia menetapkan Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pemufakatan berencana pembunuhan Brigadir J minta atau dipaksa mundur Saya berencana mundur sebagai penasihat ahli bidang komunikasi publik tulis Fahmi dalam grup Whatsapp tersebut.
Dari para penasehat ahli Kapolri terhadap Fahmi pertama kali muncul pada hari sebelumnya Senin 8 Agustus 2022 itu ada pemberitaan yang menyebutkan Fahmi membantu Ferdy Sambo menyusun kronologi bohong kematian Brigadir J Fahmi tidak mengklarifikasi Hal tersebut.
Meski sudah disindir para anggota grup whatsapp yang diduga Giring opini media, penasihat ahli Kapolri bidang hukum yang merupakan kolega Fahmi Alamsyah yakni Choirul Huda mengatakan jika Fahmi Alamsyah diketahui membantu Irjen Ferdy Sambo dalam menyusun draft keterangan pers kepada awak media soal kematian Brigadir J.
Fahmi Alamsyah kepada Ferdy Sambo sebut tak ada kaitanya dengan tugas dan jajaran penasihat Kapolri kata yang sebelumnya juga tergabung dalam grup WhatsApp yang sama dengan Fahmi Alamsyah.
Baca Juga: Diragukan Semua Orang!! Kronologi Kemenangan Dramatis Manchester United Melawan Liverpool
Choirul juga mengaku Fahmi Alamsyah berupaya menggiring opini yang lainnya untuk mempercayai skenario kematian Brigadir J terjadi akibat konfrontasi antara Bharada E yang membunuh Brigadir J.
Upaya penggiringan opini nih lanjut Kero Huda terjadi saat para penasihat ahli Kapolri mendiskusikan saran terbaik, Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dia menyampaikan masukan-masukan di forum diskusi penasihat ahli Kapolri.
Ia menggiring kami untuk percaya skenario itu ungkap Choirul Huda emosional dia bilang under sebagai penasihat Kapolri supaya tidak membebani justru sangat membebani karena dia tahu tentang peristiwa itu Katakanlah versi Pak Ferdy Sambo tapi kami malah tahunya dari media dari humas kata Chairul.
Petunjuk kedekatan Fahmi dan Sambo Melalui aplikasi pelacak nomor ponsel get contak Fahmi memang terindikasi memiliki kedekatan dengan Ferdy Sambo ponsel Fahmi dicatat dengan nama-nama seperti Ferdy rekan Bang Ferdy Sambo.
Akun Twitter milik Fahmi Alamsyah sekretaris staf ahli Kapolri Inspektur Jenderal purnawirawan Aryanto Sutadi, turut memberikan komentar di grup Whatsapp staf dan penasihat ahli Kapolri.
Baca Juga: TEGAS! KPK Sudah Selidiki Sumber Dana Aliran Dana Janggal Dari Rekening Brigadir J Ke Ferdy Sambo!!
Fahmi sudah mengumpulkan fakta bahwa dirinya sempat membantu sambung efeknya pemberitaan di media telah memunculkan opini dan kecurigaan kredit tim penasihat dan staf ahli Kapolri.
kecurigaan bahwa Prasetya ahli isinya Hore yang menutupi kebusukan tulis Aryanto Saya kira tidak usah dibuktikan kebenaranya yang jelas Fahmi Alamsyah selama ini sudah membuat slime bahwa Bapak Ferdy Sambo benar ternyata tersangka menurut Aryanto.
Fahmi patut diduga merekayasa berita di media dengan maksud mengumpulkan fakta dan membangun opini sesat dengan tujuan menghalangi penyidikan eks Kepala Divisi hukum Polri ini bahkan memadang Fahmi bisa dipidana diatas dugaan keterlibatannya.
Kepolisian RI memastikan pihaknya dijadwalkan akhir memeriksa Fahmi Alamsyah hal itu dikonfirmasi oleh kadiv humas Polri Irjen Dedi Prasetyo pada 13 Agustus 2022 lalu.
Lima hari kemudian tepatnya pada tanggal 18 Agutustus 2022 penasihat ahli Kapolri Hermawan Sulistyo mengabarkan juga Polri telah memeriksa Fahmi Alamsyah dan masih berstatus saksi,
Baca Juga: KASUS SUBANG HEBOH: Tak Disangka Rumah Kediaman TKP Akan Diwakafkan Yosep? Cek Faktanya!!
Jika dalam proses selanjutnya terbukti terlibat bahkan seperti tersangka yang lain penyusun skenario kemungkinan juga terancam pasal 55 56 KUHP sebagai bagian dari upaya permufakatan jahat.***
