“Jadi konten yang dimaksud itu bukan konten media sosial. Tapi, konten diorama yang kita 'create' dengan memadukan multimedia, teknologi sampai ke 'existing interior' yang ada di Masjid Al Jabbar,” terangnya.
Kemudian Ridwan Kamil bercerita bahwa proyek tersebut sempat gagal lelang dua kali, sehingga pilihan terakhirnya ialah menunjuk langsung PT Sembilan Matahari untuk menggarap tender tersebut.
"Dan ini bukan kali pertama kami mengerjakan museum proyek pemerintah. Nilai segitu juga bagi kami perhitungan RAB-nya logis, sudah sesuai dengan arahan LKPP, BPK dan PPK-nya, " jelasnya.***