Peringati Harkitnas, Ijang Jamaludin : Kedaulatan sebuah Negara Adalah Kesejahteraan Rakyatnya

20 Mei 2022, 16:08 WIB
Ketua Bawaslu Kota Tasikmalaya, Ijang Jamaludin, Wali Kota, Muhammad Yusup, Anggota DPRD, Dodi F Kusnandar saat peringati Harkitnas/PRMN/PRITIMNEWSNanang Yudi/ /

PRIANGANTIMURNEWS- Setiap tanggal 20 mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang selalu diidentikan dengan berdirinya perkumpulan Boedi Oetomo. Terlepas dari banyak perbedaan pendapat sejarawan tentang organisasi atau perkumpulan mana yang relevan.

Intinya dari lahirnya perkumpulan tersebut tujuannya adalah untuk menghindari perpecahan dan membangkitkan kembali kesadaran sejarah nasional dalam melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.

Demikian dikatakan Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Tasikmalaya, Ijang Jamaludin, seusai peringatan Harkitnas di Bale Kota, Jumat 20 Mei 2022.

Baca Juga: Penjelasan shalat Qashar dan Jama

"Mempertahankan kemerdekaan adalah membangun kedaulatan. Kedaulatan sebuah Negara adalah kesejahteraan rakyatnya. Rakyat yang sejahtera adalah penjewantahan dari perilaku para pemimpin yang adil," ungkapnya.

Ijang melanjutkan, Pemilihan umum (Pemilu) tanggal 14 Februari 2024 mendatang merupakan hari pemungutan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). 

Dan Pemilu adalah sarana demokrasi untuk mengevaluasi dan memilih pemimpin yang diamanahkan rakyat untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya. Maka, semua itu menjadi tanggungjawab semua rakyat untuk mengawal prosesnya dan mengawal kualitasnya.

Baca Juga: Organisasi Petani Sawit Apresiasi Langkah Jokowi Buka Ekspor Migor

"Sehingga pemimpin yang lahir dari pemilu, adalah pemimpin yang mewakili kehendak rakyatnya. Dan mengawal kualitas pemilu, bukan hanya datang ketika hari pemungutan suara," tuturnya.

Namun, lebih dari itu, mengawal kualitas berarti ikut mengawasi prosesnya sehingga tidak ada pelanggaran yang akan merusak hasil pemilu itu sendiri. Dan Partisifasi pengawasan menjadi penting sebagai tanggungjawab juga rasa kesadaraan kebangkitan nasionalisme. 

"Jadi bukan hanya tugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) secara formal, tetapi tanggungjawab kita semua sebagai putra-putri bangsa yang mencita-citakan keadilan sosial dan kesejahteraan dimasa depan," jelasnya.

Baca Juga: Inilah 8 golongan yang berhak menerima zakat

Dengan demikian, kata Ijang, di hari peringatan kebangkitan nasional (Harkitnas), tentunya seluruh masyarakat untuk mampu keluar dari berbagai belenggu yang berpotensi terhadap perpecahan.

"Peringatan Harkitnas ke 114 ini. Ayo Bangkit Bersama, dan tentunya kita semua memaknai Harkitnas tidak hanya seremonial saja dan guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, melainkan juga dari sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional," tegasnya.

Sisi historis Harkitnas, Ijang mengatakan di masa itu terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari penjajah yang ingin kembali berkuasa.

Baca Juga: TEMUAN KASUS SUBANG: Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak Tidak Bisa Mengelak dari Hasil Pembanding DNA!

"Dan di saat ini, tentunya kita semua untuk menjaga spirit perjuangan kala itu yaitu bersatu dan mencegah perpecahan bangsa, kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa," ujarnya.

Semangat Boedi Oetomo, Ijang menambahkan, masih relevan untuk di-kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini, yang mana terjadinya krisis pandemi Covid-19 dan tentunya semua harus bangkit.

Dia juga mengajak kepada seluruh element masyarakat untuk bersinergi dan bekerja keras untuk keluar dari krisis pandemi sehingga mampu meningkatkan perekonomian secara nasional.

“Ayo kita bangkit bersama, bekerja keras, bersinergi menjaga keutuhan bangsa dan membangkitkan kembali perekonomian," katanya.***

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler