BMKG Selenggarakan Sekolah Lapangan Geofisika. Bupati Jeje Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan

- 22 Maret 2021, 14:36 WIB
Kegiatan sekolah lapangan geofisika yang digelar selama dua hari di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran dibuka oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata
Kegiatan sekolah lapangan geofisika yang digelar selama dua hari di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran dibuka oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata /Priangantimurnews/Senin, 22 Maret 2021

PRIANGANTIMURNEWS- Untuk mewujudkan Masyarakat siaga tsunami yang diakui Internasional, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyelenggarakan sekolah lapangan geofisika di Pangandaran.

Kegiatan sekolah lapangan geofisika yang digelar selama dua hari di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran dibuka oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Senin, 22 Maret 2021.

Dalam kesempatan itu, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, sebagai daerah rawan bencana tentunya kegiatan ini menjadi hal yang baik dengan meningkatkan kapasitas sehingga memahami tentang bencana.

Baca Juga: Cara Hilangkan Typo Dalam 5 Detik di Microsoft Words, Tugas Semakin Cepat Selesai.

"Nanti pihak BMKG akan memberikan pelajaran tentang membaca cuaca dan sebagainya," kata Jeje.

Dengan jumlah peserta 51 orang perwakilan dari unsur potensi SAR dan TNI-Polri yang ada di Kab Pangandaran, Jeje berharap bisa menjadi pelatih dan menjadi perwakilan untuk menyampaikan kepada masyarakat di Kab Pangandaran.

"Kegiatan ini harus sering dilakukan sehingga terbentuk kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan memahami bencana tsunami serta ciri-ciri early warning system (EWS). Kesiapan dini masyarakat dalam mengahadapi bencana sehingga nanti apabila ada bencana masyarakat sudah memahami langkah apa yang harus dilakukan dalam mitigasi bencananya," ungkap Jeje.

Baca Juga: 4 Tips Atasi Ngomong Belibet, Presentasi Depan Umum Lancar

Yang terpenting harapan Jeje yaitu selain pintar tentang kesiapsiagaan dini bencana, peserta juga bisa memiliki keberanian untuk menyampaikan hal-hal yang bersifat tidak populer ke masyarakat, seperti salahsatu contohnya meralang agar masyarakat tidak boleh menebang pohon sembarangan dan sebagainya.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x