Muslim Kota Tasik Kibarkan Bendera Palestina Dipuncak Galunggung

- 19 Mei 2021, 19:49 WIB
Umat muslim Kota Tasikmalaya akan melakukan aksi long march bentuk kepedulian terhadap warga sipil Palestina.
Umat muslim Kota Tasikmalaya akan melakukan aksi long march bentuk kepedulian terhadap warga sipil Palestina. /screenshot/

PRIANGANTIMURNEWS- Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga sipil Palestina, korban pertempuran sengit antara Israel dan Hamas. Seorang umat muslim asli Kota Tasikmalaya melakukan longmarc menuju puncak Gunung Galunggung dengan membawa bendera Palestina berukuran besar.

As a form of concern for Palestinian civilians, victims of fierce fighting between Israel and Hamas. A Muslim native of Tasikmalaya City carried out a long marc to the top of Mount Galunggung carrying a large Palestinian flag.

"Longmarch membawa bendera Palestina berukuran besar itu akan saya kibarkan dipuncak Gunung Galunggung," kata, Kiayi Ahmad Ruslan pada Video yang disebar disejumlah grup, WhacApp Rabu 19 Mei 2021.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum dan Ratusan Buruh Lakukan Aksi Solidaritas Terhadap Rakyat Palestina

"I will fly the longmarch with the large Palestinian flag on the summit of Mount Galunggung," said Kiayi Ahmad Ruslan on a video distributed to a number of groups, WhacApp Wednesday.

Kata, Ahmad Ruslan, saya muslim Kota Tasikmalaya Indonesia, untuk muslim Palestina insyaallah saya akan berjalan kaki longmarch dari masjid agung Kota Tasikmalaya menuju Gunung Galunggung.

Said, Ahmad Ruslan, I am a Muslim from the City of Tasikmalaya Indonesia, for Palestinian Muslims, God willing, I will walk a long march from the great mosque of the City of Tasikmalaya to Mount Galunggung.

"Insyaallah di Gunung Galunggung saya akan mengibarkan bendera ukuran besar dan juga bendera Indonesia," katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ditekan Kelompok Perjuangan Hamas untuk berikan Dukungan Internasional Terhadap Palestina

"God willing, on Mount Galunggung, I will fly a large flag and also the Indonesian flag," he said.

Kata, Ahmad Tuslan, bagi Islam Tasikmalaya yang dilalui oleh saya melalui jalan Bantar dan sampai Galunggung silahkan keluar rumah, kita sama sama teriakan bebaskan Palestina #savepalestina , bebaskan Al Aqsha.

Said, Ahmad Tuslan, for the Tasikmalaya Islam that I went through the Bantar road and until Galunggung, please leave the house, we all shout, free Palestine #savepalestina, free Al Aqsa.

Sebelumnya, kepedulian pun diungkapkan, Kyai Muhammad Aminudin, menyebutkan, Israel bantai warga palestina. Umat muslim Kota Tasikmalaya kecam kebiadaban Israel yang tidak berprikemanusiaan.

Previously, concern was expressed, Kyai Muhammad Aminudin, said that Israel slaughtered Palestinians. The Muslim community of Tasikmalaya City condemns Israel's inhuman barbarity.

"Warga muslim dan manusia didunia melihat kejahatan dan kebiadaban yang melanggar hak asasi manusia, orang ibadah dibantai jelas dari manapun ini merupakan pelanggaran kemanusiaan," kata, Kiyai Aminudin Pimpinan Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Percepatan Vaksinasi Covid-19, Mendagri: Perlunya Keterlibatan Langsung Kepala Daerah

"Muslims and human beings in the world see crimes and savagery that violate human rights, people of worship are being slaughtered clearly from anywhere this is a violation of humanity," said Kiyai Aminudin, head of the Sulalatul Huda Paseh Islamic Boarding School in Tasikmalaya City.

Kata, Aminudin, semua para pejuang hak mesti tegas dalam menindak kebiadaban Israel. Besok semua muslim wajib berdo'a memohon dengan qunut najilah.

Aminudin said, all rights fighters must be firm in cracking down on Israel's barbarity. Tomorrow all Muslims are obliged to pray with qunut najilah.

Besok adalah momentum pertemuan rutin tahunan dihari raya Idulfitri, jadikan kebersamaan dan kita rasakan bagaimana saudara saudara kita, bukan karena agama lagi tapi juga ini sudah pelanggaran kemanusiaan.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Aman Digunakan dan Vaksinasi Tetap Berjalan, Berikut Penjelasan Kemenkes

Tomorrow is the momentum of the annual routine meeting on the Eid Al-Fitr, make it together and we feel how our brothers and sisters are, not because of religion anymore but also this is a violation of humanity.

"Kami berharap para inohong Indonesia dan disetiap negara yang berpenduduk muslim cobalah seperti yang terjadi insiden di Turki," kata, Aminudin.

"We hope that Indonesian idols and every country with a Muslim population will try it like what happened in the incident in Turkey," said Aminudin.

Katanya, tentu kita berdoa apa yang dilakukan oleh mereka di Gaza, Yahudi Israel, termasuk dengan siapapun berkolaborasi bahwa jangan halalkan karena urusan perut kemudian salah satu agama menjadi korban.

Baca Juga: Turut Berduka Atas Meninggalnya Wimar Witoelar, Khofifah: Selamat Jalan Pak WW

He said, of course we pray what they are doing in Gaza, Israeli Jews, including anyone collaborating, that it is not legal because of stomach problems and one of the religions becomes a victim.

"Kita ini saudarah, tuhan kita sama Allah. Pada akhirnya hidup didunia hanya sementara. Maka dari itu jangan lupa besok berdoa seluruh umat, tidak hanya muslim semua beragama," jelasnya.

"We are brothers, our god is the same as Allah. In the end, life in the world is only temporary. Therefore, don't forget to pray tomorrow for all people, not only Muslims, all religions," he explained.***

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah