Komunitas Literasi Sabuk Gelar Diskusi Virtual Bertajuk 'Pandemi Tak Kunjung Usai Siapa Yang Salah?'

- 18 Juli 2021, 10:29 WIB
Diskusi virtual yang diselenggarakan oleh komunitas literasi sabuk diisi oleh 2 pematerj yaitu Muhammad Dadan Nurdani selaku Redaktur Gentra Priangan dan Ipan Nuralam selaku Ketua PC PMII Garut.
Diskusi virtual yang diselenggarakan oleh komunitas literasi sabuk diisi oleh 2 pematerj yaitu Muhammad Dadan Nurdani selaku Redaktur Gentra Priangan dan Ipan Nuralam selaku Ketua PC PMII Garut. /PRIATIM PRMN/ALI RUHIYAT/

PRIANGANTIMURNEWS- Taman Baca Masyarakat (TBM) Cipendey Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut atau yang lebih dikenal dengan Komunitas Literasi Sabuk menyelenggarakan kegiatan virtual doa untuk negeri dan diskusi panel dengan tajuk 'pandemi tak kunjung usai siapa yang salah?' yang dilaksanakan secara virtual melalui platform media sosial instagram pada Sabtu malam, 17 Juli 2021.

Kegiatan ini dilakukan melihat Kebijakan PPKM darurat menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat sehingga menghasilkan kegaduhan disebabkan oleh kesimpangsiuran informasi dan berpotensi menyebabkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Apit Sulaiman selaku presiden sabuk menyampaikan kegiatan ini merupakan sarana penggalian informasi dan pencerahan terkait kondisi yang dihadapi masyarakat.

Baca Juga: Resep Gulai Daging Sapi Lezat Idul Adha 2021

"Selain daripada mengeluarkan unek-unek dan mendiskusikan harus bersikap seperti apa dalam menghadapi keadaan yang sedang melanda kita semua, karena kondisi kita memang dibuat bingung dengan keadaan sekarang," kata Apit.

Kegiatan ini dilanjutkan oleh diskusi yang diisi oleh Muhamad Dadan Nurdani selaku Redaktur Gentra Priangan dan Ipan Nuralam selaku ketua PC. PMII Garut.

Dadan selaku pembicara pertama dalam paparannya menekankan pentingnya edukasi terhadap keadaan yang dihadapi dan disikapi dengan tenang dan bijaksana.

Baca Juga: Sosok Chaterine Menjadi Temuan Baru Pembunuh Roy, Elsa Bunuh Roy, Ikatan Cinta 18 Juli 2021

"Pandemi ini memang mengkhawatirkan dan cukup berbahaya meskipun data kematian masih terbilang sedikit dibanding dengan kesembuhan, artinya kita masih bisa melewatinya asal kita mengerti bagaimana menghadapi situasinya, tidak perlu berpikir berlebihkan tapi juga tidak disepelekan tentu keadaan ini harus dapat melahirkan solidaritas sosial," tutur Dadan.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x