Dampak Susur Sungai yang Tewaskan 11 Siswa MTs Harapan Baru, Kemenag Ciamis Langsung Lakukan Ini

- 17 Oktober 2021, 10:20 WIB
Sebagian jenazah siswa Mts Harapan Baru Cijantung Ciamis yang menjadi korban tewas dalam kegiatan Susur Sungai Cileueur di RSUD Ciamis, Jumat 15 Oktober 2021 malam.
Sebagian jenazah siswa Mts Harapan Baru Cijantung Ciamis yang menjadi korban tewas dalam kegiatan Susur Sungai Cileueur di RSUD Ciamis, Jumat 15 Oktober 2021 malam. /Facebook/

PRIANGANTIMURNEWS - Dampak dari tewasnya 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung Ciamis akibat kegiatan Pramuka susur sungai, Kementerian Agama (Kemenag) mengeluarkan edaran ke setiap sekolah di bawah naungan Kemenag.

Isi surat edaran terebut melarang Sekolah untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler di luar kampus.

Kebijakan itu untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Baca Juga: Industri Kopi Sumedang dalam Persiapan Digitalisasi Keuangan

Dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Ciamis Asep Lukmanul Hakim mengatakan telah membuat surat edaran kepada sekolah di bawa Kemenag agar tidak melakukan kegiatan di luar kampus.

“Menyusul terjadinya insiden belasan siswa MTs Harapan Baru Cijantung pada hari Jumat, 15 Oktober 2021, kami langsung bergerak memberikan surat edaran. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali,” kata Asep Lukmanul Hakim, kepada wartawan, Sabtu 16 Oktober 2021 di Kantor Kemenag Ciamis.

Dikatakan Asep, sampai saat ini Kemenag belum memanggil pihak sekolah MTs Harapan Baru Cijantung, karena masih dalam suasana duka.

Baca Juga: Cara Mengatasi Zero Day Attack Untuk Pengguna Google Chrome Agar Terhindar Dari Pencurian Data Ilegal User

Pemanggilan akan dilakukan untuk mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya.

“Kami rencanakan memanggil sekolah hari Senin besok. Biar tahu lebih jelas kronologi kejadiannya.  Kami juga menyampaikan belasungkawa atas insiden memilukan tersebut,” tuturnya.

Seperti diberitaan sebelumnya , sebanyak 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Ciamis meninggal dunia saat mengikuti kegiatan pramuka susur sungai pada hari Jumat 15 Oktober 2021.

Baca Juga: 5 Alasan Manchester United harus Memecat Ole Gunnar Solskjaer

Kejadian itu, berlangsung  saat rombongan tengah menempuh perjalanan rute terakhir, yakni menuju Pondok Pesantren Cijantung.  

Lokasi kejadian di  Leuwi Ili, Sungai Cileuer, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.  

Saat kejadian kondisi aliran sungai yang lebarnya tidak lebih dari 20 meter, dalam keadaan tenang.

Korban ditemukan di satu area yang memiliki kedalaman sekira 2 -3 meter.

Baca Juga: Saat Berkunjung ke Lombok Timur, Mensos Tri Rismaharini Diontrog Mahasiswa

Selain 11 korban meninggal dunia, dua orang berhasil berhasil diselamatkan, yakni seorang siswa dan pembina, yang saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Ciamis.***(Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat)

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah