Network
Santri tidak mesti harus mejadi ajengan, ustadz, santri harus mampu mentransformasikan dirinya menjadi ahli ekonomi, ahli politik maupun ahli teknologi, supaya perkembangan Ilmu pengetahuan tidak bertentangan dengan syariat Islam.
"Sebagai santri saya merasa bangga menjadi bagian dari Universitas Siliwangi walau hanya menjadi bagian bubuk ranginan nya saja."kata, Riki.
Baca Juga: David da Silva Bertekad Akan Memberikan yang Terbaik di Debut Perdana
Terlepas dari perkembangan pemilihan Rektor Unsil yang sangat dinamis, saya menemukan satu gagasan dari calon Rektor Prof Muradi yang sangat luar biasa dan sangat mengetahui anatomi Kota Tasikmalaya.
"Gagasan Prof. Muradi yang akan menjalin kerjasama dengan Pondok Pesantren sangat tepat untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) santri dan ajengan."ujarnya.
Terlepas sebelumnya bahwa ruang bangku kuliah bisa di isi oleh siapapun, tetapi setelah gagasan Prof. Muradi ini muncul, semangat dan percaya diri santri meningkat setelah sebelumnya memang animo santri untuk kuliah di fakultas umum memiliki rekor rendah.
Baca Juga: Profil dan Biodata Lola Diara, Sosok Asli Lydia Danira di Serial Layangan Putus
Ketika maraknya kejahatan atas nama Ilmu pengetahuan maka ini merupakan Kesalahan terbesar santri, Karena para santri tidak memiliki kompetensi keilmuan umum.
"Dengan demikian, gagasan Prof. Muradi ini menjadi spirit baru bagi para santri untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusianya serta menjadi bagian penting sebagai agen perubahan peradaban."ujarnya.
Gagasan hebat ini akan sangat membahagiakan bagi seluruh para santri dan ajengan di Kota Tasikmalaya Khususnya. Umunya Priangan Timur, Jabar dan Nasional.
