BLT Belum Merata, Ibu Ukay: Pemerintah Harus Mendata Lagi

- 30 November 2022, 12:18 WIB
Ibu Ukay didepan lapak jualan kue surabinya. Pemerintah harus mendata lagi siapa yang layak menerima BLT/PRMN/pritimnews/Ade Advian Achmad.
Ibu Ukay didepan lapak jualan kue surabinya. Pemerintah harus mendata lagi siapa yang layak menerima BLT/PRMN/pritimnews/Ade Advian Achmad. /

PRIANGANTIMURNEWS- BLT (Bantuan Langsung Tunai) sudah disalurkan ke ribuan KPM (Keluarga Penerima Manfaat).

KPM BLT diutamakan keluarga yang sudah tercantum dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)

Tetapi kenyataannya BLT ini belum sepenuhnya menyasar keluarga yang memang membutuhkan. Selain belum tepat sasaran juga masih belum merata.

Baca Juga: Update Kebocoran Pipa di PLTMH Cirompang Kabupaten Garut, Perusahaan Alami Kerugian

Salah satunya adalah Ibu Ukay (66). Ukay sehari-hari berjualan kue surabi di Jalan Siliwangi depan Gang H. Kosasih tidak jauh dari lampu merah Cikalang. Ukay mengaku bahwa Dia belum pernah menerima BLT.

"Dulu pernah dapat beras sekarung. Tapi sudah setahun tidak dapat lagi. Bansos uang mah teu kenging (Tidak dapat), Pak," kata Ukay yang sudah berjualan kue surabi dari tahun 2000 ini.

Sambil melayani pembeli, Ukay yang mulai berjualan selepas shubuh ini kalau jualannya semua habis bisa dapat penghasilan Rp. 80 ribu tapi kalau lagi sepi 'hanya' Rp. 50 ribu sehari.

Baca Juga: Polisi Angota Polres Yahukimo Meninggal Ditembak Orang Tak Dikenal saat Ambil Uang di ATM

"Orang lain mah dapat Bansos saya sampai sekarang belum dapat. Pemerintah harusnya mendata ulang lagi. Harus datang ke rumah-rumah warga bagaimana keadaan yang sebenarnya," ujar Ukay yang tinggal di RT 3 RW 5 Kelurahan Cikalang Kota Tasikmalaya ini kepada priangantimurnews.com pada Rabu pagi, 30 November 2022.

Senada dengan Ukay, Ibu Anih Rodianih. "Saya tidak dapat bansos. Saya sudah janda selama ini belum pernah dapat BLT. Biar BLT merata, harus di survey oleh petugas. Jangan ada kecemburuan," ujar Anih warga Cikalang ini.

Ketika ditanya apakah Anih punya uang pensiun, "Bujeng-bujeng (Boro-boro) uang pensiun, Pak. Saya jualan baju-baju punya orang lagi tiap Hari Minggu di Dadaha," ujar Anih.

Baca Juga: Akibat Gempa Cianjur Ridwan Kamil Mengeluarkan Aplikasi 'PISO DAPUR'

BLT memang terus mengundang kontroversi. Data yang akurat tentu saja sangat dibutuhkan. Sehingga BLT bisa merata dan tepat sasaran.***

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah