Network
PRIANGANTIMURNEWS - Kota Tasikmalaya baru baru ini dihebohkan dengan penangkapan seorang pejabat eselon dua karena diduga menggunakan barang haram Narkoba.
Pejabat yang diamankan oleh Polda Jabar tersebut Kepala Bappeda (Bappelitbangda) Kota Tasikmalaya berinisial AA.
Dalam kasus ini, dari hasil pemeriksaan urine, Kepala Bappelitbangda Kota Tasikmalaya terbukti positif.
Baca Juga: Dihantam Angin Puting Beliung, 10 Rumah di Sariwangi Tasikmalaya Rusak, Domba Mati Juga Mati
Pj Wali Kota Tasikmalaya, Dr. Cheka Virgowansyah, S.STP., M.E mengatakan dirinya sudah sudah konfirmasi hal ini, kini kasusnya sedang dilakukan proses hukum.
"Saat ini terduga sedang dilakukan proses penyidikan, jadi mari kita hormati proses hukum ini, kita tunggu hasilnya dulu,"kata Dr.Cheka kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com Sabtu 18 Maret 2023.
Cheka menyebut, jika AA sebagai pejabat Bappelitbangda terbukti, nanti kita lihat di peraturan kepegawaian karena ada sanksi ringan, sanksi sedang, dan sanksi berat.
"Nanti kepastiannya menunggu proses hukum, sekarang kita tidak tahu sanksinya kemana, nanti kita lihat di pengaturan PP 94 tentang PNS," ujarnya.
Baca Juga: Parah! Ternyata Ada Empat ASN Pemkot Tasikmalaya Positif Narkoba
Yang jelas saat ini proses hukum sedang berjalan, teman-teman Polres Tasikmalaya Kota juga sedang bekerja, mudah mudahan nanti bisa mengetahui hasilnya.
Kalau memang nanti terbukti positif terlibat, untuk mengisi kekosongan kepemimpinan kita akan tunjuk pelaksana harian terlebih dahulu, agar tugas tugas di Bappelitbangda tetap berjalan.
"Intinya kita tetap melaksanakan tugas tugas pemerintahan, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata, Cheka.
Semua ASN jauhi narkoba, mari kita fokus kepada pekerjaan, mudah mudahan Kota Tasikmalaya kedepan bisa lebih baik.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Satpol PP Kota Tasikmalaya Siap Berantas Minuman Keras
Atas peristiwa ini harus menjadi pelajaran, kita harus ambil hikmah dari semua ini, mudah mudahan kita menjadi lebih baik kedepan.
"Para pegawai Bappelitbangda dan seluruh ASN pada umumnya harus melayani masyarakat dan jaga agar tidak tidak tersentuh oleh narkoba,"kata Cheka.
Atas peristiwa ini, agar tidak kembali terjadi di kalangan ASN kedepannya sudah pasti kita akan coba buat program untuk pencegahan.
"Mungkin untuk saat ini baru evaluasi,"ujarnya.***
