Mahasiswa Unsil dan Puskesmas Indihiang Cegah Stunting Untuk Catin

- 8 Juni 2023, 20:07 WIB
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan  dan Puskesmas cegah stunting bagi Catin
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dan Puskesmas cegah stunting bagi Catin /foto tangkapan kamera/

PRIANGANTIMURNEWS - Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) dan Puskesmas Indihiang Kota Tasikmalaya mencegah Stunting bagi Calon Pengantin (Catin) jelang kehamilan.

 

Catin merupakan

pasangan usia subur yang akan mendapatkan keturunan, sehingga diharapkan keturunan diperoleh sehat jasmani, dan juga memiliki kecerdasan yang tinggi dan tidak stunting.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan: Pengalaman Indonesia dalam Agresi Perang Lebih Berdarah dari Ukraina!

Untuk mencegah stunting, catin wajib memiliki kesehatan lahir dan batin yang baik, memahami informasi yang benar tentang kapan akan memiliki anak.

Tidak hanya persiapan menjadi calon ibu saja, namun juga persiapan menjadi calon ayah juga berperan dalam mencegah Stunting.

 

Langkah yang harus dilakukan bagi para calon pengantin (Catin) atau ibu yang sudah menikah dan akan memasuki program kehamilan dianjurkan harus mempersiapkan kehamilan dengan pola makan dengan baik.

Baca Juga: Inilah 3 Calon Pengganti Karim Benzema di Real Madrid

"Tentunya bagi Catin dan ibu harus menyiapkan program kehamilan dengan gizi yang baik yaitu mengandung protein, asam folat, zat besi, vitamin A, D, E dan C,"kata Ketua Kelompok Masadepan yang Cerah (Nawasena), Krisna Yanti dalam launching program Catin Responsif Stunting Capres Kamis 8 Juni 2023.

Perlu diwaspadai oleh Catin dan ibu untuk bahan makanan yang harus dihindari, seperti daging mentah daging Ayam, telur Ayam 1/2 atau mentah, Ikan bermekuri kafein dan jangan lupa selalu lakukan pemeriksaan kesehatan.

 

Dalam 1000 HPK untuk mencegah stunting. Melalui persiapan sejak awal catin, sebab dapat membantu mewujudkan generasi anak sehat bebas stunting.

Baca Juga: Luksemburg vs Malta di Pertandingan Persahabatan: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Anda juga harus mengenal apa itu stunting. Stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2. dikarenakan kondisi ireversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan atau infeksi berulang kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Jika stunting dibiarkan maka dalam jangka panjang bisa berdampak buruk bagi anak. Rentan terkena penyakit, gangguan kognitif kesulitan belajar, daya tahan tubuh yang produktivitas menurun.

 

Penting diketahui, gejala stunting. 

Pertumbuhan tulang pada anak yang tertunda. Berat badan rendah apabila dibandingkan dengan anak seusianya.

Baca Juga: Komplotan Produsen Oli Palsu Beromset Rp20 Miliar Dibongkar Bareskrim Polri

Anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya. Proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda, kecil untuk seusianya

"Membekali pengetahuan pola asuh, kerja sama atau kemitraan antara ayah dan ibu (partnership parenting). Bicaralah, belailah, berpikir, dan bermain disingkat menjadi 4B. Kesepakatan antara orang tua dalam mendisiplinkan anak,"ujarnya.

 

Emosi anak harus dipahami oleh orangtua sejak dini. Gunakan bahasa yang santun atau bahasa yang positif dalam mendidik anak. Hindari kata 'jangan' ubah dengan kata-kata positif sebagai solusi terhadap larangan. 

Terapkan pola asuh kepada anak tanpa hukuman fisik. Untuk mencegah Stunting dan lainnya termasuk pola hidup sehat juga harus memperbaiki sanitasi.

Baca Juga: Lapas dan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Sinergi Jalin MOU Tangani TB

"Memperbaiki sanitasi, meningkatkan akses sanitasi dan air bersih untuk penyakit infeksi, salah satunya adalah diare,"katanya.

Selain itu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, tidak buang sembarangan air besar.

Menggunakan selalu jamban sehat. Jarak antara sumber air, jamban minimal 10 meter

Baca Juga: Kabupaten Tasikmalaya Raih Peringkat Ke-3 pada Gelaran Musabaqah Qira'atil Kutub Tingkat Provinsi Jawa Barat

Menyiapkan 1000 HPK

Masa 1000 HPK sangat penting bagi tumbuh kembang buah hati dan dapat menentukan perkembangan kecerdasan secara jangka panjang.

Pada masa ini, orang tua perlu memperhatikan jenis makanan, bentuk makanan, porsi, serta frekuensi makanan yang diberikan kepada buah hati.

 

Stimulasi dari lingkungan sekitar juga sangat penting pada 1000 HPK ini. Stimulasi harus dilakukan sejak dini dan berulang-ulang supaya pembentukan sinaps hubungan antarsel saraf otak semakin kuat.

Nutrisi, stimulasi, dan kasih sayang yang cukup dapat membantu pembentukan sinaps otak banyak.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Dok Edi Mulyana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x