Network
Saat itu perlawanan demi perlawanan dari pejuang yang dianggap sebagai ekstrimis mampu menggoyang dunia dan mengkabarkan kepada dunia bahwa Indonesia masih eksis, Indonesia sudah merdeka dan berdaulat.
Hal ini salah satunya ditandai dengan adanya perlawan rakyat dan pengakuan negara lain diantaranya yang paling terdepan mengakui Indonesia merdeka adalah negara Palestina.
"Saat ini perlawanan yang dilancarkan oleh Hamas di Palestina melawan Zionis Israel seolah mengulang sejarah saudaranya rakyat Indonesia,"kata Acep.
Meskipun perjuangan Hamas di Palestina dianggap sebagai teroris namun mereka ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa negara Palestina sebenarnya masih eksis dan berharap negara-negara di dunia untuk membuka mata atas penjajahan abadi yang diderita oleh negara Palestina.
Baca Juga: Ribuan Pekerja Palestina Dideportasi Israel dari Jalur Gaza
"Fakta sejarah negara Palestina adalah negara berdaulat yang pernah berdiri kokoh ditopang oleh bangsa yang multi etnik dan agama. Tidak hanya agama Islam yang menjadi warga negaranya tetapi juga Kristen, Yahudi dan agama lainnya,"kata Kyai Asep.
"Kekejian dan kekejaman yang dilakukan oleh zionis Israel harusnya membuka mata dunia, ternyata masih ada negara yang tidak memiliki cinta kasih sebagaimana ajaran agama yang dianutnya,"ujarnya.
Masih ada manusia yang berhati iblis yang menginginkan nyawa-nyawa tak berdosa melayang demi ambisi kekuasaan, demi keuntungan dollar semata tanpa melihat hati nurani atau karena sudah kehilangan nuraninya.
"Marilah kita ulurkan kedua tangan kita ke atas dan ke bawah. Uluran ke atas dengan memanjatkan doa-doa, qunut nazilah, dzikir-dzkir, ayat-ayat Hirsi, hizib untuk turunnya nusratullah bagi sauadara-saudara kita di Palestina,"kata, Acep.
Uluran tangan ke bawah dengan menyisihkan sebagian harta yang dimiliki untuk saudara kita yang pernah berjasa mengakui kedaulatan negara kita.***
