Network
PRIANGANTIMURNEWS- Pertemuan Real Madrid dengan Liverpool di final Liga Champions 2018 hingga kini masih tetap sama di benak para punggawa The Reds.
Virgil van Dijk berbaring telentang, tidak berdaya di lapangan Wanda Metropolitano setelah rasa lega membanjiri tubuhnya.
Dia adalah pemenang Liga Champions, tetapi ketika dia berbaring di sana setelah kakinya tertekuk saat berlari menuju pencetak gol Divock Origi, dia berpikir tentang Kiev; tentang menjadi pecundang di panggung yang sama dengan cara yang paling berani.
Liverpool telah mengalahkan Tottenham untuk memenangkan Piala Eropa keenam mereka, dan trofi pertama era Jurgen Klopp, tetapi bek tengah itu menghabiskan beberapa detik untuk mengingat kekalahan mereka dari Real Madrid setahun sebelumnya.
Baca Juga: Pemda Pangandaran Menjamin Seluruh Biaya Pengobatan Putri Korban Pembacokan di Pasar Wisata
“Memori yang menyakitkan”, seperti yang dilabeli Van Dijk. Dia tidak membayangkan Mohamed Salah berlinang air mata ketika dia keluar lapangan karena cedera bahu, atau Loris Karius yang tidak bisa dihibur.
Aliran pemikiran yang cepat termasuk fakta bahwa Joel Matip dan Alex Oxlade-Chamberlain tidak dapat tampil di Olympiyskiy dan betapa tidak berdayanya mereka merasa menjadi pengamat selama pertemuan yang begitu kejam.
Dia mengingat detail dari persiapan pra-pertandingan yang penuh percaya diri dan kesedihan pasca pertandingan, yang dilukis dengan mengendus melalui keheningan.
Baca Juga: Zakiah Termasuk Mahasiswa Cerdas, IPK Tiap Semester 3,2 Poin
