Kalau di Peru setelah kejadian tersebut komandan Polisi yang memerintahkan tembakan gas air mata dipenjara 30 bulan bahkan hakimnya juga ikut diseret masuk ke penjara karena telat memberikan laporan serta menghadirkan semua hasil otopsi,
Nah itu kalau di Peru ya bagaimana dengan Indonesia atas peristiwa Kanjuruhan biar waktu yang menjawab lalu yang tidak kalah mengecewakan tentu adalah respon PSSI sendiri Sekjen PSSI Yunus Nusi malah memberi keterangan yang jauh dari diharapkan.
Bapak ini masih sempat mengabarkan kalau Liga 2 dan Liga lainnya tetap berjalan padahal tim sepak bola kita Tengah jadi sorotan internasional seluruh klub besar dan juga public figure sepak bola internasional sudah memberikan belasungkawa.
Presiden FIFA Gianni Infantino juga sudah mengucapkan belasungkawa Lah kok sempat-sempatnya masih mikirin Liga padahal banyak PR yang harus diselesaikan oleh PSSI karena insiden Kanjuruhan kemarin.
Jika responnya begini ya wajar kalau IPW atau Indonesia Police Watch menyampaikan Kalau harusnya Ketua PSSI Iwan Bule malu dan harus mundur seperti yang dilakukan Valentino Jebret yang menyatakan mundur sebagai host dan komentator Liga 1.
Lebih menyesalkannya Ada curi-curi Kesempatan dari para politisi kalau mau Bela sungkawa buat apa sih bukannya gede-gede banget setelah insiden yang mencekam ini ada beragam sanksi yang bisa saja dijatuhkan FIFA pada Indonesia.
Mulai dari pembekuan Liga selama 8 tahun keanggotaan Indonesia di FIFA dicabut status tuan rumah di Piala Dunia U20 dibatalkan dan Timnas serta Tim Indonesia dilarang berlaga di turnamen internasional.
Kalau di sanksi mau dikata apa lagi memang masalah sepak bola kita udah tidak bisa ditutupi Mata Najwa saja sudah sampai di jilid 6 membahas PSSI.
Baca Juga: RESMI!! PSSI Hentikan Liga 1 Selama Sepekan Buntut Dari Tragedi Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya