Sebagaimana pertandingan tenis ia mengatakan pemain top di tenis lebih sering bertanding daripada klub top di Eropa misalnya Rafael Nadal dan Roger Federer yang bertemu 40 kali ada pula pertandingan sengit antara Rafael Nadal dan Novak Jokovic yang terjadi 59 kali dalam 16 tahun.
Smentara di sepak bola Eropa tim sebesar Liverpool dan Real Madrid saja baru bertemu 9 kali dalam 67 tahun kompetisi Eropa Hal itulah yang bikin sepak bola Eropa menurut tidak menarik lagi.
Selain itu Perez juga mengatakan bahwa La Liga sendiri telah kehilangan langganan TV jadi semestinya harus ada produk atau pertandingan yang seharusnya tidak hanya populer tapi juga mewah alih-alih TV terus membebankan langganan pada apa yang tersisa ketika menyampaikan ide Liga Super Eropa.
Perez untuk kali ini bersikap terbuka terutama soal format kompetisi format Liga Super tidak akan jadi penghalang untuk menghentikan dialog yang konstruktif dan bebas demi mengatasi masalah yang serius di sepak bola Eropa.
Perez sekali lagi mesti sabar dan tawakal karena Gejolak penolakan juga kembali muncul ke permukaan salah satunya berasal dari Presiden PSG Nazar Al haifi terlepas dari rasa sensinya pada Los galakticos.
Pria kelahiran Doha karakter itu menolak tegas usulan Liga Super Eropa dalam sebuah wawancara dengan media laga Zeta Delo sport sebagaimana dikutip gol Naser Al highlive mengatakan bahwa ide kompetisi tertutup seperti Liga Super Eropa.
Justru bisa membawa bencana di dunia sepak bola saya menghormati klub-klub besar Real Madrid sendiri pantas mendapatkan Liga Champions mereka merayakannya selama berhari-hari pria yang tergabung di Qatar sport investment itu mengatakan kompetisi Liga Champions saja sudah sangat baik.
Kompetisi Eropa itu menjadi ruang untuk memberi kesempatan tim-tim yang belum tentu merasakan atmosfer bertarung dengan Klub besar ia mencontohkan seperti ketika Ajax bisa sampai ke semifinal ketika Tottenham Hotspur bisa melenggang ke partai final saya ingat dengan pertandingan pertama PSG di Eropa.