Setahun Tidak Sekolah Akibat Pandemi, Chemistry Guru dan Murid Luntur

- 10 April 2021, 04:50 WIB
   Bupati Ciamis Herdiat Sunarya melantik dan mengambil sumpah jabatan  303 kepala sekolah dan tenaga fungsional Dinas Pendidikan, Kabupaten Ciamis,di Stadion Galuh Ciamis Jumat 9 April 2021.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya melantik dan mengambil sumpah jabatan 303 kepala sekolah dan tenaga fungsional Dinas Pendidikan, Kabupaten Ciamis,di Stadion Galuh Ciamis Jumat 9 April 2021. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso

PRIANGANTIMURNEWS - Pandemi Covid 19 berdampak juga pada sektor pendidikan. Selama pandemi berlangsung belajar dilakukan secara online, sehingga   berdampak terhadap lunturnya chemistry antara guru dengan murid.

Karena itu, guru maupun kepala sekolah dituntut lebih kreatif untuk mengembalikan hubungan kepercayaan serta kecocokan saat kembalinya proses belajar mengajar di sekolah.

“Selama setahun tidak belajar secara tatap muka, tentu terasa ada yang hilang. Chemistry antara murid dengan guru serta kepala sekolah harus kembali dibangkitkan,” kata Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, saat melantik  303 kepala sekolah dan jabatan fungsional di Lingkup Disdik Ciamis,  di Stadion Galuh Ciamis Jumat 9 April 2021.

Baca Juga: Korupsi Dana PDSMU Rp1,9 Miliar, Tanah dan Bangunan Milik Ju Disita Kejari Majalengka

Dia mengatakan, kecocokan atapun hubungan erat antara guru dengan murid  merupakan hal yang penting dalam upaya membangun pertumbuhan pendidikan. Mengembalikan sikap saling percaya, menghormati, sehingga dapat menghasilkan generasi yang lebih berkualitas.

“Kualitas pendidian tidak boleh turun, sebaiknya harus meningkat. Untuk itu, guru maupun kepala sekolah dituntut memiliki inovasi, terobosan baru sehingga proses belajar mengajar berlangsung lebih menarik sehingga menambah semangat belajar siswa,” tuturnya.

Berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di sekolah, Herdiat menegaskan, bahwa pada tahap pertama dilaksanakan secara parsial. Alasannya,  karena banyak  yang menjadi bahan pertimbangan kembali dibukanya belajar secara tatap muka.

Baca Juga: Pecahkan Kaca Mobil, Pencuri Bawa Kabur Uang Rp101 Juta

Untuk sekolah yang berada di zona hijau atau aman, lanjutnya, dapat menyelenggarakan PTM di sekolah. Hal itu juga dengan syarat, tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebaliknya untuk sekolah di wilayah yang tidak aman, PTM ditunda sampai dengan  keadaan dinyatakan aman.

“Bagi kami keselamatan dan kesehatan merupakan yang utama. Kemungkinan KBM berlangsung setelah lebaran. Itu pun pelaksanaannya secara parsial. Apabila sekolah berada di zona merah merah, otomatis tidak boleh ada tatap muka, KBM menggunakan sistem dalam jaringan (daring) dulu,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah