Empat Wanita Tangguh Sebagai Profesor Baru, Dikukuhkan di UB, Berikut Daftar Nama Mereka

- 26 September 2023, 06:27 WIB
Empat wanita tangguh Universitas Brawijaya (UB) dikukuhkan sebagai profesor baru di Gedung Samantha Krida/antara/
Empat wanita tangguh Universitas Brawijaya (UB) dikukuhkan sebagai profesor baru di Gedung Samantha Krida/antara/ /

PRIANGANTIMURNEWS - Pengukuhan empat Wanita tangguh anak negeri di Universitas Brawijaya (UB) sebagai Profesor-profesor baru dengan bidang dan disiplin ilmu berbeda, telah dikukuhkan secara bersamaan di Gedung Samantha Krida, pada Sabtu 23 September 2023.

Keempat srikandi yang dikukuhkan sebagai profesor baru tersebut adalah:

1. Prof Dr Pudji Purwanti, sebagai profesor aktif ke-17 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan ke-180 atau ke-339 dari seluruh profesor yang dihasilkan UB.

Baca Juga: 12 Profesor Baru Universitas Airlangga Dikukuhkan, Rektor: Diharapkan Jadi Bahan Bakar Baru bagi Kampus

2. Prof Dr Rofiaty, sebagai profesor aktif ke-23 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan ke-181 di UB.

3. Prof Dr Kuswati, profesor aktif ke-19 di Fakultas Peternakan (Fapet) dan ke-182 di UB.

4. Prof Dr Asfi Manzilati, sebagai profesor aktif ke-24 di FEB dan ke-183 di UB atau ke-342 dari seluruh profesor yang dihasilkan kampus tersebut.

Baca Juga: Unsil Tasikmalaya akan Memanfaatkan Lahan di Kampus Baru Tanam Biji Kelor, Ini Manfaatnya

Prof Dr Pudji Purwanti, pada pidato ilmiahnya menyoroti industri perikanan yang melakukan pengelolaan menjadi tidak jelas, sehingga terjadi overfishing (tangkapan ikan berlebihan).

Maka menurutnya keberadaan armada penangkapan ikan harus dikendalikan secara efektif agar sumber daya ikan berada pada pemanfaatan yang sesuai, sehingga bisa berkelanjutan.

Dia juga menjelaskan, perlunya ada mata pencaharian alternatif bagi nelayan agar rumah tangga perikanan tetap tahan pangan, tahan sosial dan sejahtera serta tercipta lingkungan bioekonomi yang seimbang dan berkelanjutan.

Baca Juga: Misteri Brankas di Kampus UNM Diungkap Polda Sulawesi Selatab, Ini Penjelasan Kapolda Sulsel

Sementara Prof Dr Rofiaty, pada pidato ilmiah pengukuhannya, mengemukakan bahwa pelaku bisnis perlu melakukan terobosan baru agar tetap survive, dan dapat berdaya saing tinggi serta berkelanjutan.

Menurut dia salah satu terobosan tersebut adalah menggunakan entrepreneurial flexible orientation. "Model ini merupakan konsep yang dikembangkan dengan memadukan orientasi entrepreneurial, fleksibilitas, kemampuan menyesuaikan terhadap perubahan dan lingkungan bisnis," tegasnya.

Prof Dr Kuswati, dalam pidato pengukuhannya dengan judul 'Pendekatan Model Three in One (MTO) untuk Peningkatan Produktivitas Sapi Madura' itu menjelaskan bahwa untuk meningkatkan produktivitas sapi di daerah itu diperlukan integrasi teknologi dengan model three in one (MTO).

Baca Juga: Kampus STIMIK Tasikmalaya Ditutup Dikti, Begini Reaksi Ribuan Mahasiswa

Menurutnya MTO ini merupakan modifikasi penerapan dari konsep klasik tiga pilar peternakan, yaitu breeding, feeding dan manajemen. MTO juga dapat meningkatkan produktivitas sapi Madura secara morfologi sehingga dapat meningkatkan performa sapi layak bibit.

Sedangkan Prof Dr Asfi Manzilati, dalam pidato pengukuhannya berjudul 'Kontrak Manunggal (Syirkah) sebagai Model untuk Menumbuhkan Ekonomi yang Berkeadilan dan Berkelanjutan'.

Dia mengatakan model kontrak manunggal (syirkah) atau MKM mendasarkan pada kontrak yang menggunakan mekanisme pembagian manfaat atau biaya risiko di antara para pelaku bisnis secara proporsional.

Baca Juga: Co Sun, Cafe Tasik Estetik yang Mengusung Konsep Co Working Space dekat Kampus Unsil

Asfi juga menerangkan, bahwa hal seperti demikian akan menumbuhkan rasa memiliki sekaligus bertanggung jawab atas kontrak tersebut, sehingga dapat menjaga keberlanjutan ekonomi.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah