Sejarah Asal Usul Terbentuknya Kabupaten Kediri Jawa Timur

28 Februari 2022, 13:27 WIB
Simpang Lima gumul Kediri Jawa Timur /Instagram @simpanglimagumul /

PRIANGANTIMURNEWS - Asal-usul Kabupaten Kediri kisah dari provinsi Jawa Timur kabupaten Kediri adalah salah satu kabupaten di provinsi Jawa Timur Indonesia.

Tepat di bagian tengah wilayah kabupaten Kediri melintas Sungai Brantas yang membelah wilayah kabupaten Kediri menjadi 2 bagian yaitu bagian barat Sungai Brantas dan bagian timur Sungai Brantas.

Kabupaten Kediri terkenal sebagai Kota tahu, hal ini karena di Kediri disebut-sebut sebagai pelopor pembuatan tahu sejak dulu.

Baca Juga: Busi Motor Mati, Tidak Perlu Panik. Ini Caranya Menghiduokan Busi Mati

Sama halnya daerah lain Kediri juga memiliki cerita asal usul pemberian nama Kediri asal-usul nama Kediri sendiri banyak ragam versinya,

Sebagaimana dilansir priangantimurnews.com dari Youtube, konon di Kediri ada sebuah kerajaan besar bernama Kerajaan Medang rajanya bernama Prabu Airlangga.

Prabu Airlangga berasal dari pulau Bali Ia adalah seorang Putra Raja di Bali, Ia menjadi raja Medang karena menikah dengan Putri Raja Medang.

Saat usia Prabu Airlangga sudah tua seperti orang Hindu lainnya Ia juga ingin bertanya akan tetapi ia harus menyerahkan Tahta kerajaannya terlebih dahulu.

Baca Juga: Sejarah 2 Maung Panjalu dan Sumpahnya Kepada Warga Panjalu Ciamis

tidak ada yang lain tahta kerajaan Medang akan diserahkan pada Putri semata wayangnya, ia putri yang cantik jelita bernama putri Dyah Sangrama Wijaya akan tetapi Putri Dyah Sangrama Wijaya menolak keinginan ayahnya.

ia tidak punya keinginan menjadi raja justru Sang Putri ingin menjadi seorang Pertapa, “ampun Ayahanda tapi hamba tidak ingin menjadi raja di sini hamba ingin menjadi pertapa seperti Ayahanda”

“Baiklah anakku jika itu keinginanmu" beberapa waktu kemudian sang putri meminta Restu ayahandanya untuk bertapa di goa Selomangleng," katanya.

“Ayahanda hamba pamit untuk bertanya mohon izinkan hamba Ayahanda”
“aku mengizinkanmu berangkat” setelah mendapatkan restu dari ayahandanya Putri Dia sanggramawijaya pergi bertapa di goa Selomangleng, Ia pun mengubah namanya menjadi Dewi Kilisuci.

Baca Juga: Rose BLACKPINK Positif COVID-19, Tour ke Luar Negeri Dibatalkan

Karena Putri semata wayangnya menolak, Prabu Airlangga ingin menyerahkan tahta kerajaan Medang kepada putra dari salah satu selirnya, namun masalah kembali muncul selirnya memiliki dua orang Putra yang bernama Raden Jayengrana dan Raden Jayanegara.

ia melihat kedua putranya Prabu Airlangga pun kembali bingung kalau aku menyerahkan tahta kerajaan pada salah satu diantara mereka bisa jadi menimbulkan Iri hati dan bahkan terjadi peperangan.

Prabu Airlangga kemudian mencari jalan keluar yang adil untuk kedua putranya tiba-tiba Ia pun teringat dengan Mpu Bharada yang terkenal dengan kebijaksanaan dan kesaktiannya.

Baca Juga: Rose BLACKPINK Positif COVID-19, Tour ke Luar Negeri Dibatalkan

Dipanggilnya Mpu Bharada menghadap Prabu Airlangga, dalam pertemuan itu ia meminta Mpu Bharada untuk pergi ke Bali,”Mpu Tolong cari tahu tahta kerajaan milik Ayahanda di Pulau Bali Apakah di sana ada tahta kerajaan yang masih kosong.”

“Baik Baginda segera melaksanakannya ampuh berada pun segera menuju ke Bali namun Sesampainya di Bali ternyata tahta kerajaan milik Ayahanda Prabu Airlangga di Bali sudah diberikan.

Kembali ke Kerajaan Medang Mpu Bharada pun segera menghadap Prabu Airlangga “ampun Baginda Tahta milik Ayah Baginda di Pulau Bali sudah diberikan kepada adik Baginda yang bernama anak wungsu.

Baca Juga: Kim Hyun Joong Umumkan Akan Menikah dengan Wanita Non Selebriti

 

“Baik Mpu tidak apa-apa terima kasih Bapak mampu sudah melaksanakan apa yang aku minta”

Berhari-hari Prabu Airlangga memikirkan cara membagi kerajaannya agar adil kepada dua putranya akan tetapi Prabu Airlangga tidak menemukan ide untuk membagi kerajaannya.

Oleh sebab itu Prabu Airlangga kembali memanggil Mpu Bharada untuk meminta saran “ampun Baginda Ada apakah gerangan Baginda memanggil hamba

Aku belum menemukan bagaimana menyelesaikan persoalan Tahta ini Bapak Mpu tolong bantu aku membagi kerajaan ini dengan adil untuk kedua Putraku.

 

Baca Juga: Ganggu Ketertiban dan Keamanan, Sat Pol PP  Depok Tangkap RoboCop

“Ampun Baginda Bagaimana kalau hamba yang membagi kerajaan Medang ini menjadi dua bagian yang sama besar itu lebih baik” katanya.

Tapi caranya Bapak mampu membagi kerajaan ini menjadi dua bagian yang sama besar, semuanya kepada hamba Baginda hamba yang akan mengaturnya,

“Baiklah Mpu kuserahkan semua persoalan ini kepadamu” keesokan harinya dengan kesaktiannya Mpu Bharada terbang sambil membawa Kendi berisi air sembari terbang ia menumpahkan air Kendi itu persis di tengah-tengah kerajaan Medang,

Ajaibnya tanah yang terkena tumpahan air Kendi langsung berubah menjadi aliran air yang deras aliran semakin lama semakin besar dan deras hingga membentuk sebuah sungai dengan adanya sungai tersebut Kerajaan Medang terbagi menjadi dua bagian.

Baca Juga: TERUNGKAP, Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Sangat Dekat, Bisa Seperti Atasan Bawahan

“Ya ampun Baginda tambah sudah selesai membuat batas kerajaan menjadi dua bagian yang sama besar”
“Terima kasih Mpu kau sudah menyelesaikan masalah ini”

Setelah mendapat laporan dari Mpu Bharada Prabu Airlangga pun segera menyerahkan dua bagian dari kerajaan Medang itu kepada Raden Jayengrana dan Raden Jayanegara.

Kini kuserahkan tahta kerajaan kepada kalian bagian kerajaan Medang sebelah timur sungai aku serahkan kepada Putraku Raden jayengrana kerajaannya itu aku beri nama Kerajaan Jenggala sedangkan bagian barat Sungai aku serahkan kepada Putraku Raden Jayanagara kerajaan itu kuberi nama kerajaan Panjalu – Kadiri.

Setelah tahta kerajaan resmi diserahkan pada kedua putranya Prabu Airlangga pun dengan senang hati pergi bertapa ke pucangan.

Baca Juga: 5 Peringkat Debut Pemain Terhebat dalam Sejarah Manchester United: Cristiano Ronaldo bukan Terunggul!

Selama masa bertapa ia mengganti namanya menjadi Maha Resi Gentayu, begitulah sikap seorang pemimpin ia harus menjadi pemimpin yang adil dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan ketika ditimpa masalah pun tidak panik.

ia tidak sungkan untuk meminta saran dari orang lain tanpa memandang status orang lain seperti yang dilakukan Prabu Airlangga,

kini dua tempat kerajaan tersebut menjadi kabupaten Kediri nama Kediri sendiri berasal dari Kediri kata diri yang berarti ada atau berdiri dan mendapat awalan k menjadi Kediri.

Dalam bahasa Jawa kuno berarti Menjadi Raja Kediri juga dapat berarti Mandiri atau berdiri tegak berkepribadian atau berswasembada,

Kabupaten Kediri adalah gabungan antara Kerajaan Jenggala dan kerajaan Panjalu-Kadiri dengan Sungai Brantas membelah di tengahnya dari selatan hingga ke utara dengan panjang 7 km.***

Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube Dongeng Kita

Tags

Terkini

Terpopuler