Transaksi Digital Menjadi Trending di Tengah Pandemi, Nggak Perlu Repot Keluar Rumah

24 Februari 2021, 21:43 WIB
ilustrasi transaksi digital /Karolina / pexels/

PRIANGANTIMURNEWS - Transaksi digital di tengah pandemi ini menjadi favorit setiap orang. Alasan karena mempermudah proses transaksi dan tidak perlu keluar rumah.

Dana darurat yang disimpan di uang digital menjadikan para pengguna tidak khawatir akan hilang atau dicuri.

Membeli suatu hal dengan uang digital memang sangatlah praktis dan tidak memakan waktu lama.

Baca Juga: Walikota Non Aktif Tasikmalaya, Budi Budiman, Divonis Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa KPK oleh Majelis Hakim

Maka dari itu, tak salah jika uang digital kali ini menjadi trending di pencarian google, bahkan pengguna uang digital kian bertambah.

Dikutip Priangantimurnews.com dari Antara Rabu, 24 Februari 2021 Digital Banking Acquisition Service and Marketing Head Jenius, Anita Ekasari mengatakan, sekarang banyak yang tertarik menggunakan uang digital sebagai penyimpanan darurat.

Menurutnya, ketertarikan pengguna soal dana darurat hingga transaksi digital kian menjadi favorit di masa pandemi, atau sepanjang tahun 2020.

Baca Juga: Kerumunan Penyambutan Presiden Jokowi di NTT Banyak menuai Kontroversi, Hingga Komentar dr. Tirta

"Pengguna mengalami perubahan behaviour. Hal ini kemudian menambah minat pengguna untuk mempelajari bagaimana melakukan layanan perbankan dari rumah," kata Anita dalam jumpa pers daring bersama Google, Selasa 23 Februari 2021.

Selain tahu solusi perbankan secara digital, kita lihat juga bahwa konsumen sekarang sudah mau edukasi dirinya sendiri soal keuangan di masa depan, kesiapan finansial, dan dana darurat.

Anita menambahkan, pihaknya telah berkreasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna.

Baca Juga: Tips Terhindar dari Titel Sarjana Nganggur, Mahasiswa Harus Tahu

"Kita ada community dan banyak yang kita dengarkan feedback-nya dari pengguna," kata dia.

Ada pun sejumlah tren yang mengalami peningkatan di tahun 2020 di layanan bank digital Jenius. Di antaranya adalah layanan transfer antarbank dan sesama Jenius, tabungan, hingga top-up wallet (dompet digital).

"Sebelum pandemi, orang-orang cenderung spending dan mereka sekarang lebih condong untuk menabung. Dulu, layanan tarik tunai ATM tinggi dan termasuk dalam top 5 activities, namun, semasa pandemi, pengguna lebih memanfaatkan fitur send it (transfer ke bank lain). Banyak customer yang mulai mikirin bisnis, bagaimana caranya mencari penghasilan tambahan, dan lainnya," katanya.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Temui Kapolri Sigit Bahas Skenario Penyelenggaraan Event 2021 Ditengah Pandemi

Sementara itu, Google merilis data terbaru soal pencarian populer sepanjang tahun 2020 di Indonesia.

Menurut Google, Orang-orang melindungi dan memperkuat prospek ekonomi mereka dengan meningkatkan keterampilan. Beberapa hal yang banyak dicari dan mengalami peningkatan antara lain "cara membuat aplikasi" (20 persen), "online course" (35 persen), "data science" (40 persen), dan "digital marketing" (35 persen).

Masyarakat juga menambah pengetahuan tentang keuangan. Ada 20 persen kenaikan year-on-year dalam kueri penelusuran terkait "cara membuka online banking," dan ada 60 persen lonjakan year-on-year terkait "apa dana darurat".

Baca Juga: 4 Hal Pelajaran yang Ada di Program ‘Pintu Bekah’ Indosiar

Orang Indonesia juga memulai bisnis sampingan untuk memenuhi kebutuhan masa sekarang dan menyiapkan masa depan. Terjadi kenaikan 200 persen untuk penelusuran “daftar usaha”, dan lonjakan 140 persen dalam penelusuran “cara buat google bisnisku” (Google My Business)***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler