PRIANGANTIMURNEWS – Bisnis kasur di Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut merupakan warisan turun temurun dari leluhur.
Saking lamanya warga pun tidak tau percis dan tidak ada yang bisa menjelaskan sejak kapan produksi kasur di kampungnya dimulai
Beberapa tahun lalu warga masih memproduksi kasur secara tradisional menggunakan bahan kain biasa dan kapuk. Karena kemungkinan bahan baku di pabriknya terus berkurang akhirnya beralih ke bahan baku limbah pabrik.
Sesuai dengan perkembangan zaman, sebagian besar pembuat kasur kapuk kini beralih jadi membuat kasur karfet atau sering disebut surfet karena bahan baku kain tersebut diganti oleh kain rasfur bulu.
Untuk bahan baku pembuatan kasur karfet didapatkan di pabrik-pabrik textile besar di Bandung.
Pengrajin kasur karfet tidak hanya membuat kasur biasa, tetapi juga membuat kasur bayi, sofa bayi, bantal dan guling, kasur karfet karakter dan kasur karfet motif.
Baca Juga: Sahkah Kurban Idul Adha Patungan di sekolah? Simak Penjelasan Buya Yahya
Produksi surfet saat ini lagi ramai-ramainya, untuk pekerjanya hampir semua satu desa, bahkan tenaga kerja di luar desa juga sudah mencapai kurang lebih 500 orang.
Masing-masing warga memiliki tugasnya sendiri mulai dari menjahit bahan baku, menggiling kapuk, menjejal kapuk hingga pengemasan.