Kerajinan Kasur Desa Sukamukti Menjadi Ciri Khas Situ Bagendit, Hasilnya Sudah Melalang ke Penjuru Nusantara

- 6 Juli 2022, 17:11 WIB
Sejumlah warga sedang membuat kasur dengan bahan baku limbah pabri kdi Desa Sukamukti Kabupaten Garut
Sejumlah warga sedang membuat kasur dengan bahan baku limbah pabri kdi Desa Sukamukti Kabupaten Garut /Robi Saepudin/Priangantimurnews

PRIANGANTIMURNEWS – Bisnis kasur di Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut merupakan warisan turun temurun dari leluhur.

Saking lamanya warga pun tidak tau percis dan tidak ada yang bisa menjelaskan sejak kapan produksi kasur di kampungnya dimulai

Beberapa tahun lalu warga masih memproduksi kasur secara tradisional menggunakan bahan kain biasa dan kapuk. Karena kemungkinan bahan baku di pabriknya terus berkurang akhirnya beralih ke bahan baku limbah pabrik.

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG : Danu Ungkap Alasannya Digigit Anjing Pelacak dan Tidak Ditetapkan Menjadi Tersangka

Sesuai dengan perkembangan zaman, sebagian besar pembuat kasur kapuk kini beralih jadi membuat kasur karfet atau sering disebut surfet karena bahan baku kain tersebut diganti oleh kain rasfur bulu.

Untuk bahan baku pembuatan kasur karfet didapatkan di pabrik-pabrik textile besar di Bandung.

Pengrajin kasur karfet tidak hanya membuat kasur biasa, tetapi juga membuat kasur bayi, sofa bayi, bantal dan guling, kasur karfet karakter dan kasur karfet motif.

Baca Juga: Sahkah Kurban Idul Adha Patungan di sekolah? Simak Penjelasan Buya Yahya

Produksi surfet saat ini lagi ramai-ramainya, untuk pekerjanya hampir semua satu desa, bahkan tenaga kerja di luar desa juga sudah mencapai kurang lebih 500 orang.

Masing-masing warga memiliki tugasnya sendiri mulai dari menjahit bahan baku, menggiling kapuk, menjejal kapuk hingga pengemasan.

Halaman:

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah