Zaenal juga menyebut, alhamdulillah hasil dekoratif ini sudah berjalan di ekspor ke Amerika, dimana disana sudah kebutuhan bahan bahan storage yang ramah lingkungan, karena disana sudah menjadi standar kehidupan mereka.
"Jadi kebetulan apa yang dibutuhkan mereka kita punya dan mereka butuh untuk barang barang seperti anyaman mendong yang dinilai ramah lingkungan."kata, Zaenal.
Zaenal menyebut, ekspor selain ke Amerika, kita bersama pihak ke tiga direct itu dikirim ke Korea dan Thailand.
"Pada dasarnya negara maju sudah berpikir seperti itu, konsep kebutuhan rumah tangganya sudah menggunakan barang barang ramah lingkungan seperti mendong."ujar Zaenal.
"Mendong selain ramah lingkungan jujur usaha produksi hasil dari bahan baku mendong ini sangat menjanjikan, karena ekonomi masa depan yang mampu bertahan meski pun ada Covid-19."kata, Zaenal.
Apalagi bahan baku Mendong itu suatu rumput yang di tanam, usia nya hanya seratus hari di panen, terus jadi lagi, di panen jadi lagi, jadi mudah diperbaharui.
"Alhamdulilah dengan ada nya sentuhan dari BI di bidang manajemen, wawasan, pelatihan, dan kami sangat terbantu sekali. Jadi ilmu itu mahal."kata, Zaenal.
Peran Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam menjaga inflasi terus dilakukan.
Tidak sedikit UMKM yang kini menjadi binaan BI salah satunya UMKM CV Mendong Jaya yang mengolah produk lokal mendong.