Kotoran Ikan Paus Ternyata Bermanfaat untuk Biota Laut

3 Februari 2021, 18:10 WIB
ILUSTRASI Ikan Paus /Pikiran Rakyat /AFP/.*/AFP

PRIANGANTIMURNEWS - Masih banyak orang yang salah menganggap paus sebagai golongan ikan, dengan sebutan “ikan paus”, padahal mereka tergolong mamalia. Paus atau lodan (khusus yang bergigi dan bukan berukuran kecil) adalah kelompok mamalia yang hidup di lautan. Sebutan paus diberikan pada anggota bangsa Cetacea yang berukuran besar.

Organisasi non pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan, telah mengeluarkan petisi guna melindungi ikan paus sekaligus menjaga laut karena ternyata organisme ini begitu penting dalam menjaga bumi di tengah perubahan iklim global.

Berikut ini beberapa fakta tentang paus yang menjadikan mereka salah satu hewan laut yang harus dilindungi demi menjaga laut di seluruh belahan bumi.

Baca Juga: Optimis Menang di MK, KPU Pangandaran Ajukan Eksepsi

1. Paus hidup hingga ratusan tahun
Spesies seperti paus biru bisa hidup hingga lebih dari 100 tahun, dan para ilmuwan percaya bahwa paus bowhead Arktik (wilayah di Kutub Utara) dapat hidup lebih lama, setidaknya 250 tahun.

2. Paus adalah penyimpan karbon hidup
Mamalia ini mengambil karbon dan menyimpannya di dalam tubuh saat sedang makan, serta tidak melepaskannya selama mereka hidup.

3. Paus makan dan bernafas
Selain menghirup udara, paus perlu muncul di permukaan secara teratur dengan tetap makan di dalam air.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Episode 150 Malam Ini: Aldebran Mau Ajak Andin Bulan Madu

Masing-masing spesies paus memiliki kebiasaan yang berbeda. Beberapa jenis paus menyaring plankton dan krill (udang kecil yang hidup di samudera) dalam jumlah besar dari permukaan air, sedangkan spesies lainnya menyelam ribuan meter untuk berburu cumi-cumi.

Aktivitas paus tersebut mencampur nutrisi secara vertikal di lautan dan menghubungkan permukaan air yang diterangi matahari dengan kedalaman yang sunyi dan gelap.

4. Kotoran bisa menjadi pupuk
Kotoran paus bisa menjadi pupuk terbaik bagi biota laut. Dengan mencampurkan dan mendistribusikan kembali nutrisi dalam air, paus membuat laut lebih subur untuk tanaman mikroskopis kecil yang disebut fitoplankton.

Baca Juga: Seorang Pemuda Tewas Setelah Dibacok Empat Perampok

Tumbuhan kecil tersebut menangkap karbon dari atmosfer melalui fotosintesis, dan menyimpannya di sel mereka sendiri. Proses ini menghasilkan lebih dari setengah oksigen di bumi. Fitoplankton juga menjadi pondasi paling dasar dari rantai makanan di laut, termasuk menjadi makanan ikan paus.

5. Selalu bermigrasi
Paus melakukan perjalanan antara tempat makan dan tempatnya berkembang biak yang jaraknya mencapai ribuan mil dalam migrasi besar-besaran. Mamalia laut ini menghubungkan bagian-bagian dunia yang jauh.

Seekor paus yang lahir di laut tropis hangat dapat mencari makan di perairan beku Samudera bagian Selatan. Aktivitas ini menyebarkan nutrisi dalam jarak yang sangat jauh saat paus bergerak di antara permukaan dan di kedalaman, dan ketika menyebarkan kotoran mereka di lautan.

Baca Juga: 80 Ton Lebih Ikan di KJA Waduk Jatiluhur Mati Mendadak

6. Tahan perubahan iklim
Aktivitas paus menangkap dan menyimpan karbon hingga mencampur nutrisi mampu menjaga kesehatan laut. Bahkan menghadapi krisis iklim.

Meskipun sebagian besar perburuan komersial telah berakhir, hidup paus masih dalam ancaman yang berasal dari sampah plastik dan bahan kimia di laut, habitat yang berubah dengan cepat, jebakan penangkapan ikan, dan gangguan dari limbah industri.

7. Tetap menebar manfaat saat mati
Setelah hidup dalam usia panjang, paus pun akan mati. Kehidupan paus bisa berakhir sangat jauh dari tempatnya dilahirkan atau tempat mencari makan.

Baca Juga: Mau Tahu Asal Usul kata Degan, Begini Sejarah Kata Degan

Ketika jasad paus tenggelam ke dasar laut yang disebut whale falls (paus jatuh), sisa-sisa kehidupannya menjadi bagian dari ekosistem. Bahkan mendukung semua jenis makhluk laut dalam yang beragam, aneh, dan menakjubkan, mulai dari cacing hingga hiu.

Paus juga membawa sejumlah besar karbon yang tersimpan dalam jasad mereka ke dasar laut.***

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler