Seperti Film Layangan Putus, 5 Tanda Hubungan Dengan Pasangan Anda Memburuk Secara Perlahan Menurut Psikologi

- 29 Desember 2021, 13:20 WIB
Seperti Layangan Putus, Inilah 5 Tanda Hubungan Memburuk secara Psikologi.
Seperti Layangan Putus, Inilah 5 Tanda Hubungan Memburuk secara Psikologi. /WeTV/

PRIANGANTIMURNEWS - Jagat maya baru-baru ini sedang ramai dengan serial WeTv Layangan Putus, gambaran hancurnya sebuah hubungan seseorang.

Film yang ceritakan retaknya rumah tangga karena perselingkuhan yang dilakukan Aris tokoh utama pada film.

Meskipun istri sedang Hamil dalam serial layangan putus tersebut Aris tetap tega selingkuh, dengan mempertaruhkan hubungan dengan pasangannya.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sederhana yang Bikin Panjang Umur, Badan Sehat Hingga Awet Muda

Akhirnya, belajar dari film Layangan Putus, netizen banyak yang terbawa suasana.

Dari cerita film Layangan Putus, semua orang banyak belajar soal keterbukaan dan kejujuran saat sudah menjalin hubungan resmi.

Untuk mengetahui tana-tanda hubungan retak dan memburuh seperti yang diperlihatkan film Layangan Putus.

Baca Juga: Kebiasaan Tidur 8 Jam Sehari bagi Wanita Dapat Meningkatkan Masa Subur dan Mudah Hamil, Ini Penjelasan Ahli

Dikutip Priangantimurnews.com dari psychologytoday pada Rabu, 29 Desember 2021, Orang-orang menunjukkan perasaan mereka yang sebenarnya dengan cara yang halus.

Percakapan putus cinta jarang terjadi secara spontan. Orang-orang berpikir untuk meninggalkan hubungan mereka sebelum mereka mengakhiri suatu hubungan.
Dalam keadaan ambivalensi yang penuh tekanan, mereka mungkin secara bersamaan melihat alasan bagus untuk bertahan dan alasan bagus untuk pergi (Joel et al., 2018).

5 Tanda Hubungan dengan Pasangan Anda Memburuk secara Perlahan

Baca Juga: 6 Fakta Kebiasaan Orang Indonesia yang dinilai salah secara Medis, Masuk Angin Dikerok Hingga Mandi Malam

1. Detasemen emosional:

Seberapa dekat secara emosional perasaan pasangan Anda dengan Anda? Seberapa dekat Anda merasa dengan pasangan romantis Anda?

Studi prospektif menunjukkan bahwa perasaan cinta yang lebih rendah dan kedekatan yang kurang pada satu waktu memprediksi kemungkinan putus yang lebih besar (Park et al., 2021).

Metrik kedekatan emosional dapat berfungsi sebagai metrik kesehatan hubungan. Dengan demikian, ketika orang mulai melepaskan diri secara emosional, itu mungkin merupakan tanda bahwa mereka sedang bersiap untuk mengakhiri suatu hubungan.

2. Reaksi spontan negatif:

Kami memegang gagasan sadar tentang pasangan kami (menguntungkan atau tidak menguntungkan), tetapi kami juga memegang gagasan implisit tentang mitra kami.
Pandangan yang dipegang teguh tentang pasangan dan suatu hubungan ini mungkin secara khusus mengungkapkan tentang masa depan suatu hubungan.

Ketika tidak ada waktu bagi mereka untuk memikirkan tanggapan, apa pendapat pasangan Anda tentang kompetensi Anda, betapa menyenangkannya Anda berada di sekitar, bagaimana Anda dibandingkan dengan orang lain? Apa kesan Anda tentang pasangan Anda? Meskipun kesan level usus ini mungkin sulit dilihat, mereka mungkin muncul dalam keadaan tertentu dan cukup terbuka.

Memang, pekerjaan longitudinal menunjukkan bahwa kesan pasangan implisit negatif (mungkin terutama mereka yang memiliki kesan positif yang rendah, kesan negatif yang tinggi) mungkin lebih berisiko untuk putus cinta (Lee et al., 2010).

Baca Juga: 8 Kebiasaan yang Menyebabkan Ginjal Rusak, Perhatikan hal sederhana ini

3. Reaksi yang kurang mendukung kabar baik:

Ketika sesuatu yang menarik terjadi, jika Anda berbagi berita dengan pasangan Anda, apakah mereka merayakannya? Bagaimana reaksi Anda ketika pasangan Anda membagikan kabar baik mereka?

Reaksi berita baik dapat memberikan beberapa wawasan tentang stabilitas masa depan suatu hubungan.
Pasangan yang merasakan reaksi yang kurang konstruktif terhadap pengungkapan kabar baik mereka (misalnya, kurang antusias, lebih destruktif, atau pasif) lebih mungkin untuk putus dalam beberapa bulan ke depan dibandingkan dengan mereka yang benar-benar dan penuh semangat merayakan (Gable et al., 2010) .

Berbagi kabar baik kepada seseorang yang tidak bereaksi seperti yang Anda harapkan adalah pengalaman yang menyedihkan.

Bayangkan bagaimana reaksi yang kurang memuaskan terhadap kabar baik Anda dapat membentuk perilaku Anda di masa depan:

Lain kali Anda memiliki kabar baik, apakah Anda ingin membagikannya? Ini bisa menciptakan jarak lebih jauh, yang semakin membahayakan hubungan.

Baca Juga: 8 Tips Hidup Sehat Ala Rasulullah, Hindari Kebiasaan dan Perilaku Seperti Ini

4.Lebih sedikit perilaku non-verbal positif:

Jika Anda pernah berpikir bahwa "bagaimana" Anda mengatakan sesuatu dapat mengungkapkan lebih dari "apa" yang Anda katakan, Anda telah memanfaatkan beberapa wawasan hubungan yang tajam.

Analisis kekuatan prediktif perilaku non-verbal dan verbal menunjukkan bahwa perilaku non-verbal positif (misalnya, tersenyum, bersandar, dorongan) memprediksi kepuasan hubungan yang lebih tinggi di kemudian hari (Faure et al., 2018).

Sejauh mana pasangan Anda memberikan dukungan non-verbal kepada Anda? Apakah Anda melakukan hal yang sama? Jika tidak, itu bisa menjadi pertanda hubungan yang melemah.

5. Kurangnya pengungkapan diri:

Seberapa sering Anda berbagi perasaan dengan pasangan? Apakah mereka berbagi perasaan mereka dengan Anda? Pertukaran perasaan intim, sebuah proses yang disebut pengungkapan diri emosional, dapat mendukung kesehatan hubungan.

Satu orang berbicara, dan yang lain mendengarkan dengan seksama, menawarkan validasi, dan menunjukkan bahwa mereka peduli.

Baca Juga: 5 Manfaat Dahsyat Putih Telur Bagi Kesehatan, Terhindar dari Penyakit Jantung Hingga Anti Sel Kanker

Responsivitas pendengar sangat penting untuk pengungkapan diri, membangun kesehatan hubungan (Laurenceau et al., 1998).

Ketika orang tidak lagi berbagi perasaan penting mereka dengan pasangan atau membaginya dengan orang lain, pasangan kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan mereka.

Ketika ini menjadi kebiasaan, itu bisa menunjukkan seseorang berorientasi jauh dari suatu hubungan.***

Editor: Aldi Nur Fadilah

Sumber: Psycologhy Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah