Warung Kopi Lokal Tetap Bertahan di Tengah Himpitan Gerai Kopi Modern

- 30 November 2022, 22:25 WIB
 Cecep di lapak Ngopdar yang menawarkan kopi lokal dengan rasa berkualitas/PRMN/pritimnews/Ade Advian Achmad.
Cecep di lapak Ngopdar yang menawarkan kopi lokal dengan rasa berkualitas/PRMN/pritimnews/Ade Advian Achmad. /

Menurut pria yang tinggal di Mangkubumi ini, kopi Robusta rasanya lebih kuat dan cenderung pahit. Kalau Arabika ada rasa sedikit asam dan warna tidak terlalu pekat.

Bahan baku kopi, kata Cecep dibeli dari Palasari atau daerah Gatot Subroto Bandung.

Baca Juga: Ambisius! Indonesia Berencana Buka Hypermart di Makkah dan Madinah

Lapak Ngopdar yang berada di Jl. Dinding Ari 3 persis disamping Masjid Rahmatullah BRP ini, buka dari pukul 14:00 WIB sampai pukul 22:00 WIB.

Lapak Ngopdar yang dikelola Cecep mematok harga Rp. 8.000 per gelas.
" Dengan harga segitu pembeli bisa memilih menu kopi lokal yang rasanya tidak kalah dengan starbucks. " kata Cecep sedikit bepromosi.

Cecep yang asli Bandung ini tetap berharap pengunjung ke lapak Ngopdarnya semakin banyak. "Sekarang, pengunjung kalau lagi rame bisa sampai 20 pembeli. Itu juga sudah jarang, Pak." ujar Cecep.

Indonesia sangat kaya akan kopi dengan kualitas rasa yang beraneka.

Kopi lokal jangan sampai tergerus dengan kehadiran gerai kopi internasional yang sudah menjamur di Tasikmalaya. ***

 

 

Halaman:

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah