Sejarah Sinterklas, Salah Satu Ikon dalam Perayaan Natal

- 23 Desember 2022, 15:53 WIB
Ilustrasi Sinterklas, ikon dalam perayaan di Hari Natal./Pexels./Daniel Reche
Ilustrasi Sinterklas, ikon dalam perayaan di Hari Natal./Pexels./Daniel Reche /

PRIANGANTIMURNEWS- Sinterklas atau bisa disebut dengan “Santa Claus”, merupakan salah satu ikon dalam perayaan Natal di berbagai belahan dunia.

Hari Natal, anak-anak di seluruh dunia dengan penuh semangat selalu menunggu Sinterklas memberikan hadiah, dan bangun pagi hari untuk membuka hadiah dari Saint Nick yang periang.

Selain itu, anak-anak juga semangat mengunjungi Sinterklas di pusat perbelanjaan, menulis surat ke Kutub Utara, dan memanggang kue pada Malam Natal.

Baca Juga: Jelang Nataru 2023! PJ Wali Kota Banda Aceh Imbau Tak Rayakan Tahun Baru Demi Menjaga Kearifan Lokal

Nama Sinterklas banyak dikenal orang, namun sedikit yang mengetahui sejarah dari Sinterklas.

Dilansir priangantimurnews dari Christmas HQ, berikut sejarah singkat dari Sinterklas.

Tahun 280 M di Asia Kecil, lahir seorang anak bernama Nicholas yang merupakan seorang bangsawan. Ia mendedikasikan hidupnya untuk orang miskin, membutuhkan, dan sakit.

Baca Juga: Mau Natalan dan Tahun Baruan? Cek Dulu Informasi dari BMKG, Ini Peringatannya

Meskipun dia tidak pernah menikah, dia sangat mencintai anak-anak dan akan berkeliling negeri untuk memberikan hadiah kepada mereka.

Nicholas tidak ingin mereka tahu siapa dia. Karena itu, para orang tua akan menyuruh mereka tidur lebih awal untuk memberikan hadiah kepada mereka atau dia tidak akan datang.

Ada banyak cerita tentang kebaikan Nicholas. Salah satu yang paling populer adalah cerita tentang seorang lelaki miskin yang tinggal bersama tiga anak perempuan setelah istrinya meninggal.

Baca Juga: Jelang Nataru 2023, Polres Tasikmalaya Musnahkan 5.000 Botol Miras Hasil Operasi Pekat

Mereka sangat miskin dan tidak mampu membeli mahar. Jadi Santo Nicholas menyelinap ke rumah mereka dan meninggalkan emas di stoking yang digantung hingga kering. Dari sinilah ide meletakkan hadiah di stoking berasal.

St. Nicholas masuk ke Amerika sekitar tahun 1774, ketika keluarga Belanda berkumpul untuk menghormati peringatan kematiannya tanggal 6 Desember. Kini mereka masih merayakannya di setiap tahun di Negeri Kincir Angin tersebut.

Citra Santa versi Amerika sedikit berbeda dari Santa Versi Belanda. Dia bulat bukan kurus, memakai bulu bukan jubah Uskup,dan memiliki rusa terbang.

Adapun, fakta menarik dari nama “Sinterklas”. Nama sinterklas diturunkan dari nama Belanda untuknya “Sinter Klaas”, versi singkat dari “St. Nicholas” dalam bahasa Belanda.***

Editor: Galih R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah