Langkah Goodyear untuk mempatenkan temuannya itu ternyata didahului oleh pionir karet asal Inggris bernama Thomas Hancock.
Pada tahun 1898 Goodyear Tire and Rubber Company didirikan oleh Frank Seiberling yang merupakan produsen ban dan karet ketiga terbesar di dunia setelah Michelin dan Bridgestone.
Perusahaan yang bermarkas di Ohio Amerika Serikat ini memproduksi ban untuk mobil, pesawat terbang, dan mesin berat.
Walaupun tidak memiliki hubungan, nama perusahaan ini diambil sebagai penghargaan terhadap Charles Goodyear yang menciptakan vulkanisasi karet pada tahun 1839.
Pada Agustus 1824, Goodyear menikahi Clarissa Beecher dan mereka dikaruniai 7 orang anak, salah satunya adalah William Henry Goodyear.
Charles Goodyear meninggal di New York pada tanggal 1 Juli 1860 dengan meninggalkan hutang sebesar USD 200.000.
Namun pengorbanan dan kerja keras Goodyear tidak sia-sia, karena keluarganya bisa menikmati itu semua melalui akumulasi royalti temuanya, dan yang lebih berarti lagi namanya telah terpatri sebagai perintis industri karet modern dunia.***