Komandan di Kota Gaza, Bassam Issa Tewas akibat Serangan Udara Israel, Konflik Palestina Semakin Memanas

13 Mei 2021, 05:52 WIB
Kondisi gedung pasca penembakan rudal Israel ke Gaza Palestina /Aljazeera /Kamis, 13 Mei 2021

PRIANGANTIMURNEWS - Pasukan Israel mengebom markas polisi dan gedung keamanan di Gaza ketika pihak berwenang mengatakan 65 warga Palestina tewas, termasuk 16 anak-anak, sejak eskalasi dimulai.

Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, meluncurkan rentetan roket baru ke Israel setelah rudal Israel menghancurkan menara ketiga di wilayah pantai yang terkepung.

Pengeboman besar-besaran di Jalur Gaza berlanjut hingga Rabu ketika pasukan Israel terus melancarkan serangan intensif di berbagai lokasi.

Baca Juga: Rudal Israel Menghancurkan Menara Ketiga di Kota Gaza, Korban Tewas Melonjak, Termasuk Wanita dan Anak-anak

Hamas membenarkan bahwa komandannya di Kota Gaza, Bassem Issa, tewas dalam serangan udara Israel bersama dengan anggota senior lainnya dari kelompok itu.

Sumber lokal mengatakan jet tempur Israel membom situs-situs milik kelompok bersenjata Palestina, selain gedung keamanan dan polisi.

Di lingkungan Tel al-Hawa Kota Gaza, seorang wanita hamil, Reema Telbani dan anaknya tewas dalam serangan Israel di rumah mereka.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak serangan terbaru dimulai mencapai 65 orang, termasuk 16 anak-anak.

Baca Juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil Sholat Ied di Rumah Dinas Gedung Pakuan

Lebih dari 300 lainnya terluka. Setidaknya enam orang Israel, termasuk satu anak, juga tewas.

Tentara Israel mengatakan sekitar 1.500 roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel dan mereka telah menambahkan bala bantuan di dekat tanah timur kantong itu.

Berikut pembaruan terkini

'Latihan menahan diri dan mencapai penurunan,' desak pejabat Palang Merah Ignacio Casares Garcia, kepala Komite Internasional Sub-delegasi Palang Merah Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa semua pihak yang terlibat konflik harus menghormati hukum internasional.

Itu termasuk larangan serangan langsung dan sembarangan terhadap warga sipil, kebutuhan untuk bertindak secara proporsional, dan kebutuhan untuk mengeluarkan tindakan pencegahan.

“Dalam hal ini, kami sangat meminta pihak yang berkonflik untuk menahan diri dan mencapai deeskalasi dari tempat kami sekarang,” katanya.

Anak-anak Palestina mengalami trauma saat ledakan terus berlanjut di Gaza Safwat al-Kahlout dari Al Jazeera, melaporkan dari Gaza pada Kamis dini hari waktu setempat, mengatakan ledakan keras yang terdengar sepanjang siang dan malam membuat anak-anak Palestina trauma.

Baca Juga: Gedung Bertingkat di Kota Gaza Runtuh oleh Serangan Rudal Israel, Netanyahu: Ini Baru Permulaan

“Semua anak-anak di Gaza, saat mereka tidur dan bangun dengan ledakan dahsyat ini, tentu saja menimbulkan masalah psikologis,” ujarnya.

Al-Kahlout mengatakan direktur Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, rumah sakit terbesar di wilayah Palestina, mengatakan kebanyakan orang yang datang dengan cedera dalam beberapa hari terakhir adalah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.

"Sistem perawatan kesehatan runtuh di Gaza," kata direktur itu.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler